Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Mobilisasi Parsial Rusia dan Dampaknya di Perang Ukraina?

Kompas.com - 22/09/2022, 08:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial untuk mendukung perang di Ukraina

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan 300.000 tentara cadangan dari mobilisasi parsial untuk membantu pasukan di perang Ukraina yang ia klaim telah merenggut nyawa 5.397 tentara Rusia.

Ini adalah mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia II. Putin mengatakan, tenaga tambahan diperlukan untuk memenangi perang tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga para pendukungnya dari Barat.

Baca juga: Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II

Dikutip dari Sky News pada Rabu (21/9/2022), berikut adalah penjelasan tentang mobilisasi parsial Rusia.

1. Apa itu mobilisasi parsial?

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam pertemuan Dewan Negara di sisi Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Selasa, 6 September 2022. Baru-baru ini beberapa pejabat pro-Moskwa merencanakan referendum wilayah Ukraina untuk berhabung dengan Rusia.AP PHOTO Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam pertemuan Dewan Negara di sisi Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Selasa, 6 September 2022. Baru-baru ini beberapa pejabat pro-Moskwa merencanakan referendum wilayah Ukraina untuk berhabung dengan Rusia.
Menurut dekrit yang diterbitkan di situs web Kremlin, panggilan itu hanya akan berlaku untuk tentara cadangan dengan pengalaman militer.

Menhan Shoigu berujar, ini berarti akan membuat sekitar 300.000 prajurit tersedia.

Dia menambahkan, hanya orang berpengalaman tempur dan layanan relevan yang akan dimobilisasi. Ada kira-kira 25 juta orang yang memenuhi kriteria itu, tetapi hanya sekitar 1 persen dari mereka yang akan dimobilisasi.

Mereka akan diberikan lebih banyak pelatihan sebelum dikerahkan ke Ukraina, dan tidak termasuk pelajar atau orang yang hanya bertugas sebagai wajib militer.

2. Tujuan mobilisasi parsial Rusia

Meskipun Shoigu mengeklaim bahwa 5.397 tentara Rusia tewas sejak invasi ke Ukraina, Pentagon pada Agustus menyebutkan bahwa pihaknya yakin antara 70.000-80.000 personel Rusia terluka. Pada Juli 2022 diperkirakan korban tewas Rusia sekitar 15.000.

Shoigu menolak klaim dari Kyiv dan Barat bahwa Rusia menderita jumlah korban besar. Menurutnya, 90 persen tentara Rusia yang terluka sudah kembali ke garis depan.

Dia melanjutkan, mobilisasi parsial akan membantu Rusia mengonsolidasikan wilayah-wilayah yang dipegangnya di belakang garis depan di Ukraina.

Pengumuman itu keluar sehari setelah wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia di timur dan selatan Ukraina akan mengadakan referendum untuk menjadi bagian integral dari Rusia.

Jika Kremlin mencaplok empat wilayah Ukraina itu, maka Moskwa dapat melakukan eskalasi perang untuk melawan kemajuan Ukraina di medan perang baru-baru ini.

Baca juga:

3. Dampak mobilisasi parsial Rusia bagi perang di Ukraina

Sebuah tank Rusia melaju di Kyiv saat awal perang Rusia vs Ukraina pada 7 Maret 2022. Foto diambil dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AFP Sebuah tank Rusia melaju di Kyiv saat awal perang Rusia vs Ukraina pada 7 Maret 2022. Foto diambil dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia.
Mobilisasi parsial menunjukkan Rusia sedang bersiap untuk konflik yang panjang.

Putin berkata, mobilisasi parsial "sepenuhnya memadai untuk ancaman yang kita hadapi, yaitu melindungi Tanah Air kita, kedaulatannya, dan integritas teritorial, guna memastikan keamanan rakyat kita dan orang-orang di wilayah yang dibebaskan."

Namun di Inggris, Menteri Pertahanan Ben Wallace berujar bahwa pengumuman Putin adalah pengakuan invasinya gagal.

“Dia dan menteri pertahanannya mengirim puluhan ribu warganya ke kematian mereka, tidak dipersenjatai dengan baik dan dipimpin dengan buruk. Tidak ada ancaman dan propaganda yang dapat menyembunyikan fakta bahwa Ukraina memenangkan perang ini, komunitas internasional bersatu dan Rusia menjadi paria global."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya berucap, ada banyak pertanyaan seputar pengumuman itu tetapi menekankan tidak akan mengubah komitmen Kyiv merebut kembali daerah-daerah yang diduduki pasukan Rusia.

Dikutip dari Sky News, mobilisasi parsial Rusia tidak mungkin berdampak di medan perang selama berbulan-bulan karena kurangnya fasilitas dan peralatan pelatihan.

Baca juga: Inggris: Pengumuman Mobilisasi Parsial Putin Harus Direspons Serius

4. Respons warga Rusia atas mobilisasi parsial

Foto dari satelit Maxar Technologies memperlihatkan ujung depan konvoi militer besar-besaran Rusia di tenggara Ivankiv, barat laut Kyiv, Ukraina, Senin (28/2/2022).MAXAR TECHNOLOGIES via AP Foto dari satelit Maxar Technologies memperlihatkan ujung depan konvoi militer besar-besaran Rusia di tenggara Ivankiv, barat laut Kyiv, Ukraina, Senin (28/2/2022).
Tak lama setelah pidato Putin, media Rusia melaporkan peningkatan besar dalam permintaan penerbangan ke luar negeri, meskipun harga tiket sangat tinggi.

Analis politik Rusia Dmitry Oreshkin menerangkan, pengumuman itu berbau tindakan putus asa.

"Orang-orang akan menghindari mobilisasi ini dengan segala cara yang mungkin, mencari jalan keluar dari mobilisasi ini, meninggalkan negara ini," kata Oreshkin kepada Associated Press.

Baca juga: Cara Meninggalkan Rusia Jadi Pencarian Teratas Google, Warga Rusia Mulai Panik?

Dia mengungkapkan, pengumuman itu tidak akan diterima dengan baik oleh publik dan menggambarkannya sebagai pukulan pribadi yang besar bagi warga Rusia, yang sampai saat ini (dalam hal perang) dengan senang hati, duduk di sofa mereka, (menonton) tv. Dan sekarang perang datang ke rumah mereka."

Gerakan oposisi Vesna menyerukan protes nasional pada Rabu (21/9/2022). Dikatakan oleh mereka, "Ribuan pria Rusia--ayah, saudara laki-laki, dan suami kita--akan dilemparkan ke dalam penggiling daging perang. Untuk apa mereka mati? Untuk apa ibu dan anak-anak menangis?"

Tidak diketahui berapa banyak orang yang berani memprotes, mengingat penindasan Rusia terhadap oposisi dan undang-undangnya yang keras jika mendiskreditkan tentara.

5. Apakah akan berlanjut ke mobilisasi penuh?

Menurut Sky News, mobilisasi parsial tidak akan mengarah ke mobilisasi penuh, karena dapat merusak reputasi Putin setelah kemunduran militer Moskwa baru-baru ini.

Baca juga: Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, Finlandia Waspada, Polandia Sebut Rusia Berupaya Hancurkan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com