Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Chechnya Buka Suara Kritik Kinerja Pasukan Rusia: Putin Tak Tahu Kondisi Perang Sebenarnya

Kompas.com - 12/09/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin Chechnya yang ditunjuk Kremlin Ramzan Kadyrov mengkritik kepemimpinan pasukan Rusia, setelah tampaknya lengah dengan perlawanan Ukraina melawan invasi Rusia di timur laut.

Kritik Kadyrov menandai dampak serius yang ditanggung Kremlin atas hilangnya wilayah yang telah berulang kali dinyatakan oleh administrasi pendudukan Rusia, yang mereka rencanakan untuk dipertahankan “selamanya.”

Kadyrov pun menduga bahwa Vladimir Putin mungkin tidak mengetahui keadaan sebenarnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-200 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Balik Buat Moskwa Mundur, Kyiv Rebut 3.000 Km Persegi

“Mereka telah membuat kesalahan dan saya pikir mereka akan menarik kesimpulan yang diperlukan,” kata Kadyrov dalam pesan audio yang diunggah ke saluran Telegramnya pada Minggu (11/9/2022) sebagaimana dilansir Guardian.

Lebih lanjut kata dia, jika hari ini atau besok tidak ada perubahan strategi, dia akan dipaksa berbicara dengan pimpinan kementerian pertahanan dan pimpinan negara untuk menjelaskan situasi sebenarnya di lapangan kepada mereka.

“Ini situasi yang sangat menarik. Ini mencengangkan, menurut saya,” kata Kadyrov, mantan pemberontak yang menjadi sekutu Kremlin dan memerintah Chechnya, sebuah republik Rusia di Kaukasus. Dia dilaporkan memimpin dengan tangan besi dan memiliki pasukan paramiliter di bawah komandonya.

Baca juga: Ukraina Mulai Berhasil Rebut Kembali Wilayah-wilayahnya dari Tangan Rusia

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, Kremlin berfokus pada membungkam suara-suara liberal yang kritis terhadap perang.

Tetapi ketika keadaan memburuk di medan perang, Putin kini dibuat sakit kepala dengan apa yang harus dilakukan ketika mantan penyemangat aksinya ingin Rusia mengerahkan lebih banyak kekuatan untuk perang untuk mengubah kondisi di lapangan.

Banyak unit dari Chechnya telah mengambil bagian dalam upaya perang Rusia, dan meskipun Kadyrov tampak sangat setia kepada Moskwa, dia adalah salah satu dari sedikit tokoh politik Rusia yang pesannya tidak sepenuhnya dikendalikan oleh Kremlin.

Semua mata akan tertuju pada bagaimana Putin menanggapi kritik tersebut.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Tiba-tiba Umumkan Ingin Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Pemimpin Rusia berusia 69 tahun ini sebelumnya telah mengabaikan klaim bahwa dia membuat kesalahan perhitungan yang mengerikan pada Februari, ketika dia mengira tentara Rusia dapat menyerbu Ukraina dalam hitungan hari.

Dalam penampilannya baru-baru ini, dia mengatakan Rusia "tidak kehilangan apa-apa" selama perang, tetapi kerugian besar dalam beberapa hari terakhir bisa menjadi catatan buruk bagi penduduk Rusia.

Pada Sabtu (10/9/2022), ketika berita bencana dari medan perang menyebar, Putin sibuk membuka observasi besar di taman Moskwa sebagai bagian dari perayaan Hari Moskwa.
Blogger militer dengan tajam mengkritiknya karena melanjutkan perayaan.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com