Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gereja Jadi Jembatan Kerukunan di Bosnia

Kompas.com - 05/09/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Kardinal Vinko Puljic, mantan pemimpin Gereja Katolik di Bosnia, yang memimpin upacara pemberkatan gereja baru itu mengatakan, "Keluarganya melakukan kawin campur. Ia seorang muslim dan istrinya Katolik, putri-putrinya menikahi lelaki Katolik. Inilah kekhasan negara ini di mana kita tinggal dengan perbedaan kita dan di mana kita dapat hidup bersama jika kita saling menghormati."

Upaya Smajic terbukti mengilhami warga lainnya. Satu di antaranya adalah Mihovil Klisanin, seorang penganut Katolik.

Baca juga: Retno dan Menlu Bosnia-Herzegovina Bertemu, Bahas Kerja Sama Pertukaran Keahlian Produksi Amunisi

"Kalau kita semua seperti dia, kalau kita semua memiliki rasa cinta satu sama lain, saya pikir negara ini akan begitu bahagia dan tak seorang pun yang akan pergi ke Jerman, Austria, atau Swiss lagi. Kita akan membuat Swiss di sini," ujarnya.

Sementara itu Frano Glavas, warga etnis Kroasia dari Bugojno yang kini bermukim di Kroasia mengatakan orang seperti Smajic sangat langka di Bosnia, terutama setelah konflik tragis di negara itu. Ia menggambarkan Smajic memiliki hati sebesar gunung.

Bagi Smajic, membangun kembali Bosnia dan hubungan yang pernah menautkan bangsa itu memerlukan kewaspadaan maupun empati, sambil menghindari politik yang memecah belah yang terus mengobarkan api separatisme di negara itu.

“Jika kalian mencintai negara ini dan jika kalian mencintai orang-orang ini, maksud saya semua rakyatnya, kita harus bekerja melawan para politisi,” kata Smajic. “Dari lembah ini akan muncul pesan perdamaian, kasih dan respek bagi semua orang.”

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Gereja Bantu Jembatani Perpecahan yang Dalam di Bosnia.

Baca juga: Kosovo dan Bosnia Serukan Niat Masuk NATO Khawatir Perang di Ukraina Tak Kunjung Usai dan Menyebar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com