Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Tersangka Penyerang Salman Rushdie: Punya Kekaguman kepada Ayatollah Khomeini

Kompas.com - 18/08/2022, 10:12 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW YORK, KOMPAS.com - Pria yang diduga menikam Salman Rushdie, penulis buku ayat-ayat setan, mengaku mengagumi mantan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khomeini, yang mengeluarkan seruan untuk kematian Rushdie pada 1989.

Hadi Matar, tersangka penyerang Rushdie, mengatakan menghormati mantan pemimpin Iran dan percaya bahwa Rushdie menyerang Islam melalui tulisannya.

Iran membantah terlibat dalam serangan itu tetapi menyalahkan Rushdie karena menimbulkan kontroversi.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Penulis Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Ditikam | Rumah Donald Trump Digerebek

“Saya menghormati Ayatollah. Saya pikir dia orang yang hebat. Sejauh itu yang akan saya katakan tentang itu,” kata Matar kepada New York Post, berbicara dari Penjara Kabupaten Chautauqua, tempat dia ditahan sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Rabu (17/8/2022).

Serangan terhadap Rushdie minggu lalu, yang membuat penulis itu dirawat di rumah sakit, kembali memunculkan sorotan akan ancaman Iran sebelumnya terhadapnya.

Pemerintah Iran menghindar dari seruan sebelumnya terkait kematian Rushdie, dan mengatakan tidak terkait dengan Matar dengan cara apa pun.

Tetapi, para kritikus menilai pernyataan baru-baru ini dari pejabat Iran sebagai bukti bahwa posisi negara itu tidak berubah secara substantif.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani mengatakan kepada wartawan pada Senin (15/8/2022) bahwa "kami menganggap tidak ada seorang pun kecuali (Rushdie) dan para pendukungnya yang pantas disalahkan atau bahkan dikutuk" atas serangan itu dan bahwa penulisnya "mengekspos dirinya pada kemarahan publik".

Baca juga: Iran Tepis Punya Hubungan dengan Penikam Salman Rushdie, Ini yang Dikatakan

Matar mengatakan kepada New York Post bahwa dia hanya membaca beberapa halaman novel Rushdie, “The Satanic Verses”, tetapi mengaku sudah melihat video penulis itu di YouTube.

“Saya tidak terlalu menyukainya (Rushdie),” kata Matar, menurut surat kabar itu.

Matar membantah melakukan kontak dengan Garda Revolusi Iran, surat kabar itu melaporkan.

Pengacaranya Nathaniel Barone mengajukan pembelaan tidak bersalah, atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan akhir pekan lalu.

Rushdie menghadapi ancaman pembunuhan selama lebih dari 30 tahun, setelah menerbitkan buku “Ayat-ayat Setan” pada 1988.

Banyak Muslim di seluruh dunia menganggap buku itu sebagai penghujatan.

Lalu pada 1989 Khomeini mengeluarkan fatwa, yang menyerukan kematian Rushdie, sehingga memaksa penulis itu untuk menghabiskan lebih dari satu dekade bersembunyi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com