ERIE, KOMPAS.com – Kondisi Salman Rushdie dilaporkan tidak baik-baik saja setelah ditikam oleh seorang pria dalam sebuah acara sastra di Chautauqua Institution, Negara Bagian New York, AS, pada Jumat (12/8/2022).
Laporan kondisi terkini Salman Rushdie tersebut disampaikan oleh agennya, Andrew Wylie, sebagaimana dilansir BBC.
Wylie mengatakan, Salman Rushdie saat ini harus menggunakan ventilator dan tidak bisa berbicara. Dia menambahkan bahwa Salman Rushdie berpotensi kehilangan satu mata.
Baca juga: Siapa Salman Rushdie dan Apa Isi Buku Ayat-ayat Setan?
Sebelum insiden penikaman, Salman Rushdie menghadapi ancaman pembunuhan selama bertahun-tahun lamanya setelah dia menulis The Satanic Verses alias Ayat-ayat Setan, yang dirilis pada 1988.
Polisi menahan seorang tersangka bernama Hadi Matar (24) yang berasal dari Fairview, New Jersey, AS. Motif tersangka menikam Salman Rushdie masih belum jelas.
Polisi Negara Bagian New York mengatakan, tersangka berlari ke atas panggung lalu menyerang Salman Rushdie serta seorang pewawancara di Chautauqua Institution.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya, saraf di lengannya terputus, dan hatinya ditikam," kata Wylie.
Baca juga: Salman Rushdie Ditikam, Penulis Ayat-ayat Setan Itu Terancam Kehilangan 1 Mata
Polisi sedang dalam proses mendapatkan surat perintah penggeledahan untuk memeriksa ransel dan perangkat elektronik yang ditemukan di tempat kejadian perkara.
Polisi mengatakan, Salman Rushdie ditikam di leher serta perut. Sejumlah orang bergegas ke panggung dan meringkus tersangka ke lantai sebelum polisi yang hadir di acara itu menangkapnya.
Seorang dokter di antara para peserta sempat memberikan perawatan medis sampai responden darurat pertama tiba. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit di Erie, Pennsylvania, dengan helikopter.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Salman Rushdie diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat.
Baca juga: Penulis Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Ditikam, Langsung Operasi Darurat
Salman Rushdie sempat dipuji karena novelnya yang berjudul Midnight's Children pada 1981, serta memenangi Penghargaan Booker bergengsi di Inggris untuk penggambarannya tentang India pasca-kemerdekaan.
Namun, buku The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan pada 1988 membuat pemimpin revolusioner Iran kala itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengeluarkan fatwa memerintahkan Rushdie dibunuh.
Buku Ayat-ayat Setan oleh Salman Rushdie oleh sebagian umat Islam dianggap tidak menghormati Nabi Muhammad.
Baca juga: Salman Rushdie, Penulis Buku Ayat-ayat Setan Ditikam di New York
Berita video "Penulis Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Terancam Kehilangan Satu Mata Usai Ditikam di New York" dapat disimak di bawah ini