Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2022, 08:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Penulis buku Ayat-ayat Setan atau The Satanic Verse yaitu Salman Rushdie ditikam dan terancam kehilangan salah satu matanya.

Salman Rushdie ditikam pada Jumat (12/8/2022) saat menghadiri acara sastra di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS).

Setelah Salman Rushdie ditikam, dia diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat dan sekarang memakai ventilator atau alat bantu pernapasan.

Baca juga: Salman Rushdie, Penulis Buku Ayat-ayat Setan Ditikam di New York

"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya; saraf di lengannya terputus, dan hatinya tertusuk dan rusak," kata agennya yaitu Andrew Wylie dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa Rushdie saat ini tidak dapat berbicara.

Tersangka telah ditahan dan diidentifikasi sebagai Hadi Matar (24) dari Fairfield, New Jersey. Kemungkinan motif masih belum diketahui.

Salman Rushdie sempat dipuji dunia karena novel keduanya yang berjudul Midnight's Children pada 1981, serta memenangi Booker Prize bergengsi di Inggris untuk penggambarannya tentang India pasca-kemerdekaan.

Namun, buku The Satanic Verse atau Ayat-ayat Setan pada 1988 memicu keputusan agama oleh pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini yang menyerukan kematiannya.

Novel itu oleh sebagian umat Islam dianggap tidak menghormati Nabi Muhammad.

Dalam foto yang diambil pada 16 November 2012, penulis Inggris Salman Rushdie tampil di acara TV Le grand journal di panggung stasiun tv Perancis Canal+ di Paris. Salman Rushdie ditikam di leher oleh penyerang di atas panggung negara bagian New York pada Jumat (12/8/2022), menurut Kepolisian Negara Bagian New York. AFP/KENZO TRIBOUILLARD Dalam foto yang diambil pada 16 November 2012, penulis Inggris Salman Rushdie tampil di acara TV Le grand journal di panggung stasiun tv Perancis Canal+ di Paris. Salman Rushdie ditikam di leher oleh penyerang di atas panggung negara bagian New York pada Jumat (12/8/2022), menurut Kepolisian Negara Bagian New York.
Polisi mengatakan, Salman Rushdie ditikam di leher serta perut. Sejumlah orang bergegas ke panggung dan meringkus tersangka ke lantai sebelum polisi yang hadir di acara itu menangkapnya.

Seorang dokter di antara para peserta sempat memberikan perawatan medis sampai responden darurat pertama tiba.

Baca juga: Penulis Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Ditikam, Langsung Operasi Darurat

Pewawancara di atas panggung, Ralph Henry Reese (73) tahun, mengalami luka di wajah tetapi sudah dipulangkan dari rumah sakit, kata polisi.

Serangan itu terjadi di Chautauqua Institution yang menyelenggarakan program seni di kawasan tepi danau yang tenang, 110 kilometer selatan kota Buffalo.

Carl LeVan, profesor politik Universitas Amerika yang menghadiri acara tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa dia melihat tersangka berlari ke panggung tempat Salman Rushdie duduk dan menikamnya berulang kali.

LeVan mengaku syok dengan insiden itu, karena menurutnya Chautauqua adalah tempat yang aman untuk kebebasan berkreasi.

"Mengetahui bahwa ini terjadi di sini, dan melihatnya--itu mengerikan," katanya. "Apa yang saya lihat hari ini adalah inti dari intoleransi."

Baca juga: Siapa Salman Rushdie dan Apa Isi Buku Ayat-ayat Setan?

Saksi lain bernama John Stein mengatakan kepada ABC, penyerang menusuk di sisi kanan kepala lalu leher, dan darah keluar setelah Salman Rushdie ditikam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com