Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salman Rushdie, Penulis Buku Ayat-ayat Setan Ditikam di New York

Kompas.com - 13/08/2022, 05:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

CHAUTAUQUA, KOMPAS.com - Salman Rushdie, penulis buku The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan yang pernah mendapat ancaman mati dari Iran pada tahun 1980-an diserang di panggung dalam sebuah acara di Chautauqua Institute, New York, Inggris pada Jumat (12/8/2022). Salman Rushdie ditikam di leher.

Rushdie langsung dilarikan ke rumah sakit dengan helikopter, menurut polisi.

Sebagaimana dilaporkan Associated Press (AP), pelaku penikaman yang belum diketahui identitasnya telah ditahan.

Baca juga: Salman Rushdie Ditikam, Penulis Ayat-ayat Setan Itu Terancam Kehilangan 1 Mata

Lantas, siapa Salman Rushdie? Dia adalah penulis yang pernah dikecam oleh dunia Muslim dan dilarang di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim, karena dianggap menghina Nabi Muhammad.

Buku Ayat-ayat Setan dilarang di Iran sejak 1988 dan pada tahun 1989 mantan pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa memerintahkan Rushdie dibunuh.

Iran juga sempat menawarkan imbalan senilai 3 juta dollar AS bagi mereka yang membunuh Salman Rushdie

Seorang jurnalis AP menyaksikan penikaman itu dan mengatakan serangan itu berlangsung sekitar 20 detik.

Salman Rushdie menghadiri acara diskusi di Chautauqua Institution tentang Amerika Serikat (AS) sebagai tempat suaka bagi para penulis dan seniman di pengasingan dan “tempat kebebasan berekspresi secara kreatif”, menurut situs Chautauqua Institution.

Setelah fatwa Ayatollah Ruhollah Khomeini terbit, Rusdhie mengasingkan diri selama bertahun-tahun di bawah program perlindungan yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris.

Salman Rushdie adalah penulis yang lahir di keluarga Muslim India.

Baca juga: Penulis Buku Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Ditikam, Langsung Operasi Darurat

Dia telah menjadi warga negara AS pada tahun 2016 dan tinggal di kota New York.

Salman Rushdie kembali muncul di depan publik setelah berada dalam pengasingan selama sembilan tahun.

Dia kerap menyuarakan kritik tentang ekstremisme agama dan juga opresi di India, termasuk kepada pemerintah nasionalis Hindu di bawah pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Meskipun pemerintah Iran mengatakan pada tahun 1998 tidak lagi mendukung fatwa itu, sentimen anti-Salman Rushdie masih tetap ada dan masih banyak organisasi Iran yang menawarkan hadiah uang senilai jutaan untuk pembunuhan Rushdie.

Berdasarkan informasi dari Index on Censorship, sebuah organisasi yang menyuarakan kebebasan berekspresi, hadiah uang masih tetap ditawarkan bagi mereka yang membunuh Rushdie pada tahun 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com