Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lazzat Ramazanova
Pimpinan Komisi Nasional Kepresidenan Republik Kazakhstan

Anggota Parlemen serta Wakil Ketua Komisi Nasional Kepresidenan untuk Urusan Perempuan dan Kebijakan Demografi Republik Kazakhstan.

Peran Utama Perempuan Mencapai Keharmonisan Antar-Agama dan Kesejahteraan Sosial

Kompas.com - 28/05/2022, 10:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MESKIPUN banyak upaya untuk memajukan agenda kesetaraan perempuan secara global, masih banyak lagi yang perlu dilakukan.

Sementara promosi kesetaraan gender di sektor bisnis, politik dan sosial sering menjadi berita utama.

Satu bidang yang jarang dipertimbangkan adalah kesetaraan di bidang kerja antaragama, dialog agama hingga kontribusi perempuan untuk resolusi konflik dan pembangunan perdamaian.

Agama secara historis lebih banyak diasosiasikan dengan laki-laki. Hal ini tidak mengejutkan mengingat selama bertahun-tahun perempuan telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan di semua bidang kehidupan—dari rumah hingga tempat kerja, dan terutama dalam posisi kepemimpinan. Padahal agama memainkan peran penting dalam kehidupan wanita.

Di Amerika Serikat saja, 86 persen wanita berafiliasi dengan suatu agama, dengan 63 persen mengatakan bahwa agama penting dalam hidup mereka.

Perempuan dapat memainkan peran penting sebagai pembawa damai, pendukung nirkekerasan dan toleransi, dan berkontribusi pada kerukunan antaragama dan dialog antara budaya dan peradaban yang berbeda.

Sebuah studi Institut Perdamaian Internasional dari 182 perjanjian perdamaian yang ditandatangani antara tahun 1989 dan 2011 menemukan bahwa ketika perempuan dimasukkan dalam proses perdamaian, ada peningkatan 35 persen kemungkinan bahwa perjanjian perdamaian akan bertahan 15 tahun atau lebih.

Bukti menunjukkan bahwa peserta perempuan dalam proses perdamaian biasanya kurang fokus pada perang dan lebih pada rekonsiliasi, pembangunan ekonomi, pendidikan dan keadilan transisi – semua elemen penting dari perdamaian yang berkelanjutan.

Namun terlepas dari statistik positif ini, perempuan sering kali dikecualikan dari proses perdamaian formal.

Antara tahun 1992 dan 2019, sebanyak 13 persen perempuan merupakan negosiator, 6 persen mediator, dan 6 persen penandatangan dalam proses perdamaian utama di seluruh dunia.

Dalam hal ini, penting untuk dicatat bahwa Kazakhstan mengadopsi Rencana Aksi Nasional pertama pada resolusi Dewan Keamanan PBB 1325 tentang agenda Perempuan, Perdamaian dan Keamanan pada Desember 2021.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mempromosikan inklusi perempuan dalam upaya membangun jembatan antara komunitas dan negara, terutama mereka yang memiliki keyakinan agama dan etnis yang berbeda.

Pada 14-15 September, Kazakhstan akan menjadi tuan rumah Kongres VII Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional.

Sementara acara ini akan fokus pada peran para pemimpin agama dalam pengembangan sosial-spiritual umat manusia pada periode pasca-pandemi.

Salah satu bagian dari Kongres didedikasikan untuk kontribusi perempuan bagi kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com