Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-175 Serangan Rusia ke Ukraina, Inspeksi Mendesak di PLTN Zaporizhzhia, Jembatan Crimea Jadi Target

Kompas.com - 18/08/2022, 06:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Hari ke-175 serangan Rusia ke Ukraina, korban sipil kembali jatuh kini di wilayah Donetsk di garis depan serangan Rusia, menurut laporan korban terbaru dari gubernur wilayah Donetsk timur Ukraina Pavlo Kyrylenko di Telegram.

Dua warga sipil tewas dan tujuh lainnya terluka oleh penembakan Rusia baru-baru ini di beberapa kota dan desa.

Daerah tersebut telah menjadi sasaran penembakan berat oleh militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir, saat mereka mencoba membuat kemajuan taktis di wilayah Donbas.

Sementara di Odesa, sebuah pusat rekreasi telah hancur dan tiga orang terluka akibat serangan Rusia, kata Sergey Bratchuk perwakilan dari administrasi militer Odesa.

Baca juga: Ukraina Terkini: Setelah 24 Jam, Api Masih Berkobar di Pangkalan Rusia di Crimea

Sementara itu, Korea Utara dan republik yang memproklamirkan diri di Donetsk dilaporkan akan mengembangkan “kerja sama bilateral yang sama-sama menguntungkan,” kata Denis Pushilin, kepala pemerintahan separatis, dalam sebuah surat kepada Kim Jong-un, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Rabu (17/8/2022).

Berikut peristiwa penting yang terangkum dalam rangkuman hari ke-175 serangan Rusia ke Ukraina:

Inspeksi 'mendesak' pembangkit nuklir

Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan waktunya sudah "mendesak" bagi Badan Energi Atom Internasional, untuk mendapat izin memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, yang berada di bawah kendali militer Rusia.

Berbicara tentang bahaya "kecelakaan atau insiden nuklir", ia mengatakan kepada wartawan di Brussels bahwa kontrol militer Moskwa atas fasilitas itu "membahayakan penduduk Ukraina, negara-negara tetangga, dan masyarakat internasional".

Pasukan Rusia merebut PLTN Zaporizhzhia, yang terletak di selatan Ukraina, pada Maret, tak lama setelah invasi.

Ini adalah PLTN terbesar di Eropa, dan ketidakpastian terkait operasinya di tengah perang memicu kekhawatiran akan kecelakaan nuklir, yang menyaingi Chernobyl pada 1986, ketika sebuah reaktor meledak.

Rusia dan Ukraina saling menuduh telah menembaki instalasi tersebut.

Baca juga: Perang Kian Berlarut-larut, Remaja Ukraina Dilanda Kebosanan Akut

Sekjen PBB akan mengunjungi Ukraina

Situasi di PLTN terbsesar Eropa diperkirakan menjadi agenda ketika Sekjen PBB Antonio Guterres mengadakan pembicaraan pada Kamis (18/8/2022) di kota Lviv, Ukraina barat dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan mitra Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Ketiganya akan membahas "perlunya solusi politik untuk konflik ini", kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Ukraina dan Rusia, dua pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, menyetujui kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turkiye bulan lalu, untuk membuka blokir pengiriman biji-bijian Laut Hitam setelah invasi Rusia.

Rencana penghancuran jembatan Crimea

Pembantu Presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak menyerukan agar jembatan utama Moskow yang menghubungkan Crimea yang dikuasai Kremlin ke daratan Rusia untuk "dihancurkan", setelah beberapa serangan di semenanjung itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com