Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-175 Serangan Rusia ke Ukraina, Inspeksi Mendesak di PLTN Zaporizhzhia, Jembatan Crimea Jadi Target

Kompas.com - 18/08/2022, 06:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Jembatan sepanjang 19 kilometer (12 mil) yang diresmikan pada 2018 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin adalah koridor darat militer dan sipil utama Moskwa ke semenanjung itu, yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014.

Baca juga: Gutteres, Erdogan, dan Zelensky Akan Bertemu di Ukraina Bahas Solusi Akhiri Perang

"Karena itu harus dihancurkan. Tidak penting bagaimana - sukarela atau tidak", kata Podolyak di media sosial, menyiratkan jembatan Kerch bisa menjadi target militer bagi pasukan Ukraina.

Instalasi militer Rusia di semenanjung tersebut baru-baru ini diguncang oleh ledakan, dengan Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan serangan minggu ini pada tindakan "sabotase".

Ukraina belum secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang sepertinya berasal dari ledakan, tetapi pejabat politik dan militer telah menyindir insiden tersebut secara online dan menyiratkan bahwa pasukan Ukraina terlibat.

Prediksi serangan selanjutnya

Penasihat utama presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan mungkin ada lebih banyak serangan dalam "dua atau tiga bulan ke depan" serupa dengan serangan di Crimea.

Mykhailo Podolyak mengatakan Ukraina terlibat dalam serangan balasan yang bertujuan menciptakan “kekacauan di dalam pasukan Rusia”, dengan menyerang jalur pasokan pasukan Putin jauh ke dalam wilayah pendudukan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-174 Serangan Rusia ke Ukraina, Ledakan Besar di Crimea, Putin Tuding AS Perpanjang Konflik

Ukraina telah mengisyaratkan bahwa pihaknya berada di balik serangkaian serangan misterius dan menghancurkan di Crimea, yang diduduki, yang juga menghancurkan persimpangan kereta api utama untuk memasok pasukan Rusia dan pangkalan udara militer.

Beberapa ledakan pada Selasa (16/8/2022) tampaknya telah menghancurkan gudang amunisi Rusia dan gardu listrik sekitar 200 km dari garis depan dengan pasukan Ukraina. Rusia menyalahkan adanya penyabotase yang mengatur serangkaian ledakan.

Musim dingin yang sulit

Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi memperingatkan penduduk di kota barat untuk bersiap menghadapi musim dingin yang sulit.

Dalam sebuah video yang diunggah ke akun media sosialnya, dia berkata: “Kemungkinan kita berada dalam musim dingin yang sulit. Ini logis – tidak mungkin ada sesuatu yang sederhana di negara yang berjuang untuk kemerdekaannya. Tapi kami harus bersiap untuk semuanya.”

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang kota telah menyusun rencana aksi untuk keadaan darurat apa pun "yang mungkin timbul sebagai akibat dari serangan musuh".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com