Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ganti Komandan di Armada Laut Hitam Setelah Serangkaian Serangan Guncang Crimea

Kompas.com - 18/08/2022, 08:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Armada Laut Hitam Rusia yang berbasis di Crimea mengangkat seorang komandan baru, menurut kantor berita RIA pada Rabu (17/8/2022), setelah pangkalan militer Rusia di semenanjung yang dianeksasi itu diguncang oleh ledakan dalam sembilan hari terakhir.

Jika dikonfirmasi, pemecatan komandan sebelumnya Igor Osipov akan menjadi pemecatan paling menonjol terhadap seorang pejabat militer dalam hampir enam bulan sejak invasi Rusia ke Ukraina, di mana Kremlin menderita kerugian besar dalam hal personel dan peralatan.

RIA media milik negara Rusia mengutip sumber yang mengatakan bahwa pemimpin baru yang ditunjuk adalah Viktor Sokolov. Dia telah diperkenalkan kepada anggota dewan militer armada di pelabuhan Sevastopol.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-175 Serangan Rusia ke Ukraina, Inspeksi Mendesak di PLTN Zaporizhzhia, Jembatan Crimea Jadi Target

Satu sumber mengatakan itu "normal" jika penunjukannya tidak diumumkan kepada publik pada saat Rusia melakukan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Armada Laut Hitam, yang memiliki sejarah terhormat di Rusia, telah mengalami beberapa penghinaan publik selama perang di Rusia, yang diluncurkan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari.

Pada April, Ukraina menyerang kapal perang utamanya, Moskva, dengan rudal Neptunus, menyebabkannya terbakar dan tenggelam.

Pekan lalu pangkalan udara Saki di Crimea barat daya, dekat markas armada di Sevastopol, dihancurkan oleh serangkaian ledakan yang menghancurkan delapan pesawat tempur, menurut citra satelit.

Kemudian pada Selasa (16/8/2022), ledakan mengguncang gudang amunisi di sebuah pangkalan militer Rusia di utara semenanjung.

Baca juga: Ukraina Terkini: Setelah 24 Jam, Api Masih Berkobar di Pangkalan Rusia di Crimea

Rusia menyebut itu tindakan sabotase, dan Ukraina mengisyaratkan bertanggung jawab.

Pada Rabu (17/8/2022) dinas keamanan FSB Rusia mengatakan telah menahan enam anggota dari apa yang disebutnya sel teroris Islam di Crimea, meskipun tidak mengatakan apakah mereka dicurigai terlibat dalam ledakan tersebut.

Kebanggan nasional

Armada Laut Hitam jauh lebih besar dari angkatan laut Ukraina dan merupakan sumber kebanggaan nasional, sejak didirikan di bawah Permaisuri Catherine yang Agung pada 1783.

Crimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014 dan telah dibentengi secara luas sejak saat itu, menyediakan rute pasokan utama bagi pasukan invasi Rusia yang menduduki Ukraina selatan, di mana Kyiv merencanakan serangan balasan dalam beberapa minggu mendatang.

Armada itu telah memblokade pelabuhan Ukraina sejak dimulainya perang pada Februari, menjebak ekspor biji-bijian penting, yang baru sekarang mulai bergerak lagi di bawah perjanjian yang ditengahi oleh Turki dan PBB.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-174 Serangan Rusia ke Ukraina, Ledakan Besar di Crimea, Putin Tuding AS Perpanjang Konflik

Fakta bahwa Ukraina tampaknya mampu melakukan serangan destruktif terhadap apa yang dilihat sebagai benteng belakang Moskwa yang aman telah meningkatkan moral pasukan Kyiv.

Komandan sebelumnya, Osipov (49 tahu), telah bertugas sejak Mei 2019, menurut biografi resminya di situs web kementerian pertahanan.

Penggantinya, Sokolov (60 tahun), memiliki pengalaman luas memimpin kapal dan unit penyapu ranjau pada 1980-an dan 1990-an, kemudian naik jabatan melalui serangkaian pos di Armada Pasifik dan Utara, menjabat sebagai wakil komandan di Armada Utara. Sejak 2020 ia mengepalai akademi militer bergengsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com