Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 21:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KENT, KOMPAS.com - Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja memetik buah beri di pertanian Inggris mengaku telah dibebani dengan utang tinggi hingga 5.000 poundsterling (sekitar Rp89 juta) oleh broker ilegal untuk bekerja di Inggris selama satu musim.

Nasib pilu para pekerja Indonesia ini diungkap oleh surat kabar Inggris, The Guardian.

The Guardian melaporkan, berdasarkan slip gaji dan dokumen lain, pemetik di pertanian di Kent pada awalnya diberi kontrak tanpa jam kerja, dan setidaknya tiap orang dibayar kurang dari 300 poundstreling (sekitar Rp5,3 juta) seminggu setelah biaya menggunakan karavan dikurangi.

Baca juga: Terjadi Krisis Malaria, Penang Malaysia Salahkan Kedatangan TKI

Pertanian itu diketahui memasok buah beri ke empat supermarket populer di Inggris, yakni Marks & Spencer, Waitrose, Sainsbury's, dan Tesco.

Dilaporkan The Guardian, biaya yang dibayar TKI untuk mengamankan pekerjaan di pertanian Inggris termasuk penerbangan dan visa.

Tetapi banyak TKI yang mengatakan mereka juga dimintai ribuan pound biaya tambahan dari broker Indonesia yang menjanjikan penghasilan besar.

Di bawah undang-udang ketenagakerjaan Inggris, adalah illegal praktik membebankan biaya kepada pekerja untuk mencarikan mereka pekerjaan.

Seorang pekerja menggambarkan bagaimana dia mempertaruhkan rumah keluarganya di Bali sebagai penjamin hutang dan khawatir dia akan kehilangannya.

“Sekarang saya bekerja keras hanya untuk membayar kembali uang itu. Saya kadang tidak bisa tidur. Saya memiliki keluarga yang membutuhkan dukungan saya untuk makan dan sementara itu, saya memikirkan utang,” katanya.

Baca juga: TKI di Taiwan Dapat Hadiah Undian Hampir Rp1 Miliar, Ingin Beli Tanah di Kampung

Brexit dan perang di Ukraina telah menciptakan kekurangan tenaga kerja kronis di sektor pertanian Inggris.

Hal ini mendorong banyak pertanian putus asa dan agen perekrutan terpaksa mencari tenaga kerja dari luar Eropa, di mana akan lebih sulit untuk melacak metode yang digunakan broker lokal untuk mencari pekerja.

Pengungkapan tersebut menyoroti prospek pemetik buah yang terjebak dalam jeratan utang yang akan mencegah mereka meninggalkan pekerjaan karena takut akan kehancuran finansial.

Pakar hak-hak migran mengatakan situasi tersebut menempatkan pekerja pada risiko apa yang pada dasarnya adalah kerja paksa.

Home Office dan Gangmasters and Labor Abuse Authority (GLAA) sedang memeriksa tuduhan tersebut, sementara supermarket telah meluncurkan penyelidikan mendesak.

Ratusan pekerja pertanian Indonesia telah direkrut untuk bekerja di Inggris musim panas ini dengan visa pekerja musiman, jalur imigrasi yang dibuat untuk mengatasi kekurangan pekerja pertanian setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Baca juga: Pengakuan Menteri Pertahanan Inggris: 20 Tahun Operasi di Afghanistan Gagal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com