Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Diyakini Sadar Bikin Kesalahan Rusia Serang Ukraina, tapi Tak Akan Mengakuinya

Kompas.com - 15/08/2022, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Komandan Tertinggi NATO James Stavridis menyakini Presiden Rusia Vladimir Putin sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan dengan memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina.

Tapi, kata dia, Putin taka akan pernah mengakuinya.

James Stavridis mengatakan hal itu pada Minggu (14/8/2022), dalam acara radio The Cats Roundtable di WABC 770 AM.

Baca juga: Putin Janjikan Perluasan Hubungan Rusia dan Korea Utara ke Kim Jong Un

"Saya pikir dalam kegelapan, pukul dua pagi ketika dia (Putin) terbangun, dia menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan. Di depan umum, dia tidak akan pernah mengakuinya. Tidak pernah. Dia akan terus mempertahankan fiksi Ukraina dijalankan oleh 'neo-Nazi'. Konyol, tentu saja," jawab Stavridis.

Dia berpandangan Putin akan mempertahankan bahwa NATO entah bagaimana telah mendorongnya terpojok karena konflik di Ukraina.

“Segala sesuatu yang telah terjadi adalah karena tindakan Vladimir Putin untuk memasukkan invasi, sanksi yang mengikuti (ke Rusia), dan serangan balik militer. Saya pikir dia tahu itu di dalam hatinya, dia tidak akan pernah mengakuinya di depan umum," lanjutnya, sebagaimana dikutip dari Newsweek.

Saat diwawancara, Stavridis juga ditanya kapan dia berpikir bahwa perang Rusia-Ukraina akan berakhir.

Baca juga: Sebut Putin Fasis Pembunuh, Jurnalis Rusia Terancam Dibui 10 Tahun

Dia berpendapat kedua belah pihak setidaknya butuh waktu enam bulan lagi untuk menemukan solusi.

“Dia (Putin) membakar kemampuan (militer Rusia). Saya akan mengatakan, enam bulan dari sekarang dia akan berada dalam kesulitan yang sangat parah,” kata mantan pemimpin NATO tentang Putin.

Pada saat yang sama, Stavridis juga mengingatkan kepada Presiden Ukraian Volodymyr Zelensky bahwa bantuan dana dan persenjataan dari Barat tidaklah abadi.

“Saya pikir kedua faktor itu pada akhirnya akan mendorong pihak-pihak untuk melakukan semacam negosiasi," ungkap dia.

Berbeda pandangan dengan yang dikemukakannya baru-baru ini.

Dalam sebuah wawancara bulan lalu, Stavridis mengatakan dia yakin perang Rusia-Ukraina kemungkinan akan berakhir dalam 4-6 bulan, dan memiliki kesimpulan yang mirip dengan Perang Korea.

Baca juga: Pertemuan Putin dan Erdogan Disebut Punya Agenda Tersembunyi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com