KOMPAS.com - Vladimir Putin telah bertemu dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan untuk pembicaraan yang diharapkan berfokus pada perang Rusia di Ukraina
Pertemuan dikabarkan juga akan mencakup upaya Kremlin menghindari sanksi barat.
Dilansir The Hill, Putin menyambut Erdogan di Sochi, sebuah kota peristirahatan di Laut Hitam.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-164 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Kapal Gandum Berangkat, Janji Putin dan Erdogan
Dia mengucapkan terima kasih atas bantuan Erdogan dalam mengamankan kesepakatan internasional yang melanjutkan ekspor biji-bijian dari Ukraina yang telah terganggu perang, serta bahan makanan Rusia dan pupuk ke pasar dunia.
Kesepakatan itu mengakhiri kebuntuan yang mengancam krisis pangan global.
Ukraina dan Rusia dikenal sebagai pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.
Tiga kapal lain yang membawa hampir 60.000 ton biji-bijian berangkat dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada Jumat (5/8/2022) dan masing-masing dalam perjalanan ke Inggris, Irlandia dan Turkiye.
Baca juga: Turkiye Bersiap Kirim Kapal Pengebor, Yunani dan Siprus Meradang
“Ini adalah masalah yang sangat mendesak bagi banyak negara, pertama dan terutama, negara berkembang yang berada di ambang masalah besar dengan pasokan makanan dan pupuk," kata Putin pada Erdogan.
"Keputusan yang dibuat dengan partisipasi langsung Anda sangat penting untuk semua negara ini,” tambahnya.
Tetapi laporan telah memperingatkan bahwa pertemuan itu mungkin memiliki motif tersembunyi.
Sebuah laporan pemerintah Ukraina yang dijelaskan oleh Washington Post mengatakan Putin akan mencari saham Rusia di kilang, terminal, dan reservoir minyak Turkiye.
Ini untuk membantu menyamarkan asal ekspor minyak Rusia menjelang embargo minyak Uni Eropa yang direncanakan.
Baca juga: Nyanyian Vladimir Putin Bergemuruh di Stadion Turkiye Kala Tim Ukraina Bertandang
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa Rusia dapat mencari rekening koresponden untuk bank-bank besar Rusia demi menghindari sanksi keuangan.
Pemerintah Rusia tidak mengonfirmasi laporan tersebut dan tidak ada indikasi bahwa Turkiye akan menyetujui proposal tersebut, yang akan menempatkan anggota NATO pada risiko sanksi sekunder yang cukup besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.