Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Putin Fasis Pembunuh, Jurnalis Rusia Terancam Dibui 10 Tahun

Kompas.com - 11/08/2022, 11:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang mantan jurnalis TV pemerintah Rusia yang pada bulan Maret lalu menyela siaran langsung televisi untuk mengecam aksi militer negaranya sendiri ke Ukraina, didakwa menyebarkan informasi palsu tentang tentara Rusia.

Dilansir Guardian, ini jadi sebuah pelanggaran yang membuatnya dapat dihukum hingga 10 tahun penjara.

Tuduhan tersebut berkaitan dengan protes yang dilakukannya bulan lalu, ketika Marina Ovsyannikova mengangkat poster bertuliskan “Putin adalah seorang pembunuh, tentaranya adalah fasis” di tanggul sungai Moskva di seberang Kremlin.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-168 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Bentuk Formasi Pasukan Baru | Bahaya di PLTN Zaporizhzhia

Tiga boneka mainan "berlumuran darah" diletakkan di tanah di depannya.

Ovsyannikova, yang lahir di Ukraina, menjadi terkenal pada bulan Maret ketika dia menerobos ke set siaran berita malam langsung di Channel One andalan Rusia, memegang poster bertuliskan "No War" dalam bahasa Inggris.

Sejak itu, dia telah ditangkap dan didenda beberapa kali karena terus menentang kampanye militer Rusia di Ukraina.

"Sebuah kasus kriminal telah diluncurkan," kata pengacaranya Dmitry Zakhvatov, menambahkan bahwa mereka sedang menunggu penyelidik untuk memutuskan tindakan pra-persidangan untuk perempuan berusia 44 tahun itu.

Ovsyannikova telah didakwa menyebarkan informasi tentang angkatan bersenjata Rusia yang dianggap palsu oleh pemerintah dan akan menghabiskan malam dalam penahanan pra-persidangan, kata Zakhvatov.

Baca juga: AS Tuduh Satelit Iran Dipakai Rusia untuk Memata-matai

Dalam sebuah wawancara dengan AFP pekan lalu, Ovsyannikova telah menyatakan harapan bahwa pihak berwenang tidak akan menempatkan dia dalam penahanan pra-sidang karena dia memiliki dua anak.

Menulis di aplikasi perpesanan Telegram pada hari sebelumnya, Ovsyannikova mengatakan bahwa 10 anggota penegak hukum telah menggerebek rumahnya pada pukul 6 pagi.

“Mereka menakuti putri kecil saya,” tambahnya.

Kritik terhadap keputusan Putin untuk mengirim pasukan ke Ukraina hampir dilarang di Rusia, dan protesnya pada bulan Maret menjadi berita utama di seluruh dunia.

Baca juga: AS Tuduh Satelit Iran Dipakai Rusia untuk Memata-matai

Presiden Perancis Emmanuel Macron telah menawarkan Ovsyannikova, yang bekerja untuk TV pemerintah Rusia selama 19 tahun, suaka atau bentuk perlindungan konsuler lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com