Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria India Hasilkan 300 Varietas Mangga dari Pohon Berusia 120 Tahun

Kompas.com - 14/08/2022, 20:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Metode pencangkokannya rumit dan melibatkan pemotongan cabang dari satu varietas dengan tekun.

"Saya akan melepas selotip setelah sambungan menjadi kokoh, dan mudah-mudahan cabang baru ini akan siap pada musim depan dan menghasilkan varietas baru setelah dua tahun," jelasnya.

Keterampilan Khan telah memberinya banyak penghargaan, salah satunya penghargaan sipil tertinggi di India pada 2008, serta undangan ke Iran dan Uni Emirat Arab.

"Saya bisa menanam mangga bahkan di gurun," klaim Khan.

Baca juga: Kisah Tragis “Hulk Brasil”, Bintang Tik Tok yang Suntik Tubuh dengan Minyak agar Punya Biseps

Ancaman iklim

India adalah produsen mangga terbesar di dunia, menyumbang setengah dari produksi global. Malihabad, di negara bagian utara Uttar Pradesh, memiliki lebih dari 30.000 hektare kebun dan menyumbang hampir 25 persen dari panen nasional.

Sebagian besar dimiliki oleh keluarga selama beberapa generasi, kebun di sana adalah surga pencinta mangga. Varietas paling terkenal mungkin Dasheri yang lumer di mulut, dinamai sesuai desa terdekat tempat asalnya pada abad ke-18.

Namun, para petani khawatir dengan perubahan iklim karena gelombang panas tahun ini menghancurkan 90 persen panen lokal, menurut Asosiasi Petani Mangga Seluruh India.

Jumlah varietas juga menurun, yang menurut Khan disebabkan oleh teknik pertanian intensif dan meluasnya penggunaan pupuk serta insektisida murah.

Petani juga menanam terlalu banyak pohon yang dikemas terlalu rapat, sehingga tidak ada ruang bagi kelembapan dan embun untuk mengendap di daun, katanya.

Meski begitu, Kaleem Ullah Khan mengaku masih hidup berkecukupan.

"Saya baru saja pindah ke rumah baru di dalam pertanian agar lebih dekat dengan pohon kesayangan saya, yang akan terus saya kerjakan sampai napas terakhir saya."

Baca juga: Pemetik Buah Asal Indonesia di Australia Merasa Upah per Jam Lebih Manusiawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com