Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saudara Kembar Siam di Kepala Josie dan Teresa, 20 Tahun Setelah Pemisahan

Kompas.com - 14/08/2022, 17:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Dua saudara, yang terlahir kembar dempet di kepala hingga sempat diperkirakan tidak akan hidup lebih dari satu tahun, baru saja merayakan ulang tahun ke-21, diikuti dengan peringatan 20 tahun operasi pemisahan fisik mereka.

Josie Hull dan Teresa Cajas lahir menyatu di bagian kepala pada Juli 2001.

Keduanya menjadi berita utama di seluruh dunia setahun kemudian, ketika ahli bedah di Rumah Sakit Anak Mattel UCLA memisahkan mereka dalam operasi rumit pada Agustus 2002.

Baca juga: Operasi Pemisahan Kembar Siam Paling Kompleks di Dunia Berhasil berkat VR

"Di mata dunia, (kondisi) mereka berdua dianggap menantang, tetapi mereka telah menyentuh begitu banyak kehidupan," kata ibu angkat Josie, Jenny Hull, kepada People.

Ulang tahun ini juga merupakan tonggak sejarah yang sangat besar untuk dirayakan keduanya.

Lahir dari pasangan Wenceslao dan Leticia Quiej-Alvarez di sebuah desa terpencil Guatemala pada 25 Juli 2001, Josie dan Teresa diperkirakan tidak akan hidup untuk melihat ulang tahun pertama mereka.

Kembar craniopagus - kembar siam yang menyatu di kepala - sangat jarang, terjadi pada satu dari setiap 2,5 juta kelahiran hidup.

Namun, dengan bantuan nirlaba Healing the Children, para suster dan orang tua kandung mereka diterbangkan ke Los Angeles. Di sana mereka menjalani operasi pemisahan selama 23 jam pada 5 Agustus 2002.

Dr Mark Urata, yang sekarang menjadi kepala bedah plastik dan rekonstruktif di Rumah Sakit Anak Los Angeles, berada di tim yang mengoperasi Josie dan Teresa lebih dari dua dekade lalu.

Baca juga: Magelang dan Kota Tula di Rusia Jalin Kerja Sama Kota Kembar

"Itu (operasi) sangat berisiko," katanya kepada People. Menurutnya, pada saat itu tingkat keberhasilan untuk kasus pemisahan serupa tidak besar.

Walaupun operasi itu berhasil, Teresa mengidap meningitis yang mematikan setelah si kembar kembali ke Guatemala.

Pada 2003, dia menghabiskan lima bulan keluar masuk rumah sakit dalam keadaan koma. Kondisi tersebut membuat tubuhnya cacat sehingga membutuhkan perawatan medis sepanjang waktu.

Josie bernasib lebih baik tetapi menderita “grand mal seizure” (jenis kejang yang melibatkan kehilangan kesadaran dan kontraksi otot hebat) dan menderita hidrosefalus (penumpukan cairan abnormal jauh di dalam otak).

Setelah diterbangkan dengan jet pribadi kembali ke AS, kebutuhan medis mereka kebanyakan ditanggung oleh asuransi.

Itu juga yang membuat orang tua mereka harus membuat keputusan yang memilukan, agar kedua saudara kembar ini tetap bersama keluarga angkat Amerika mereka, demi memastikan kelangsungan hidup mereka.

Baca juga: Pria Tinggalkan Istrinya setelah Punya 10 Anak Kembar, Mengaku Tak Sanggup Merawat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com