Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pemisahan Kembar Siam Paling Kompleks di Dunia Berhasil berkat VR

Kompas.com - 02/08/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber France24

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com – Kembar siam yang lahir di Brasil dengan kepala dan otak yang menyatu telah dipisahkan dalam apa yang dokter gambarkan sebagai operasi paling kompleks dari jenisnya.

Dilansir France24, mereka mempersiapkan operasi menggunakan realitas virtual.

Arthur dan Bernardo Lima lahir pada tahun 2018 di negara bagian Roraima di Brasil utara sebagai kembar kraniopagus, suatu kondisi yang sangat langka di mana saudara kandung menyatu di tengkorak.

Baca juga: Magelang dan Kota Tula di Rusia Jalin Kerja Sama Kota Kembar

Bergabung di puncak kepala selama hampir empat tahun dan sebagian besar dihabiskan di rumah sakit Rio de Janeiro yang dilengkapi dengan tempat tidur khusus, sepasang saudara ini sekarang dapat saling menatap wajah untuk pertama kalinya.

Ini setelah serangkaian dari sembilan operasi yang berpuncak pada operasi maraton 27 jam untuk memisahkan mereka.

Badan amal medis yang berbasis di London, Gemini Untwined, yang membantu melakukan prosedur tersebut, menggambarkannya sebagai "pemisahan yang paling menantang dan kompleks hingga saat ini".

Ini mengingat bahwa kedua anak laki-laki itu berbagi beberapa pembuluh darah vital.

Baca juga: Pria Tinggalkan Istrinya setelah Punya 10 Anak Kembar, Mengaku Tak Sanggup Merawat

"Si kembar memiliki versi kondisi yang paling serius dan sulit, dengan risiko kematian tertinggi untuk keduanya," kata ahli bedah saraf Gabriel Mufarrej dari Institut Otak Negeri Paulo Niemeyer (IECPN) di Rio, tempat prosedur dilakukan.

"Kami sangat puas dengan hasilnya, karena tidak ada orang lain yang percaya pada operasi ini pada awalnya, tetapi kami selalu percaya bahwa ada peluang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Anggota tim medis, yang mencakup hampir 100 staf, bersiap untuk tahap akhir operasi yang rumit pada 7 dan 9 Juni dengan bantuan realitas virtual, kata Gemini Untwined.

Baca juga: Sempat Dipisahkan, Salah Satu dari Kembar Siam Yaman Meninggal Usai Operasi 15 Jam

Menggunakan pemindaian otak untuk membuat peta digital tengkorak bersama anak laki-laki itu, ahli bedah berlatih untuk prosedur dalam operasi percobaan realitas virtual trans-Atlantik.

Gambar dan video yang dirilis oleh staf medis menunjukkan anak laki-laki berbaring berdampingan di ranjang rumah sakit pasca operasi, dimana Arthur kecil mengulurkan tangan untuk menyentuh tangan saudaranya.

Sambil menangis, ibu anak laki-laki itu, Adrily Lima, menggambarkan kelegaan keluarga tersebut.

Baca juga: Unik, Upacara Kelulusan Sekolah di Texas Tampilkan 36 Murid Kembar

"Kami sudah tinggal di rumah sakit selama hampir empat tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com