ODESSA, KOMPAS.com - Hari ke-159 invasi Rusia ke Ukraina, Senin (1/8/2022), ditandai dengan keberangkatan kapal pertama ekspor gandum dari pelabuhan Odessa.
Ini merupakan pengiriman gandum Ukraina pertama sejak perjanjian ekspor ditandatangani dua pihak yang bertikai, ditengahi Turkiye dan PBB.
Sementara itu, Ukraina mulai merebut kembali wilayah-wilayah Kherson, kota yang direbut Rusia pada awal invasi.
Baca juga: Taipan Gandum Ukraina Tewas Disambar Rudal Rusia dalam Serangan di Mykolaiv
Rangkuman hari ke-159 perang Rusia Ukraina dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini, dikutip dari kantor berita AFP.
Ekspor gandum Ukraina ini dilakukan di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turkiye untuk mencabut blokade Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam.
Para pihak terkait mengatakan, kapal kargo Razoni yang terdaftar di Sierra Leone sedang menuju Lebanon melalui koridor yang dibuka secara khusus di perairan Laut Hitam yang diranjau. Kapal itu membawa muatan 26.000 ton jagung.
Sekjen PBB Antonio Guterres berharap, "Ini akan membawa stabilitas dan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk keamanan pangan global, terutama dalam konteks kemanusiaan yang paling rapuh".
Ukraina juga sependapat dengan berujar, itu akan membawa kelegaan bagi dunia jika Rusia mempertahankan janjinya.
Ukraina adalah salah satu pengekspor biji-bijian dan gandum terbesar di dunia. Blokade lima bulan di pelabuhannya oleh pasukan Rusia mengakibatkan lonjakan harga pangan, berdampak sangat keras terhadap negara-negara miskin di dunia.
Baca juga:
Namun, juru bicara Uni Eropa Peter Stano memperingatkan, blok itu masih mengharapkan "implementasi dari seluruh kesepakatan dalam dimulainya kembali ekspor Ukraina ke pelanggan di seluruh dunia."
Dia merujuk pada tindakan Rusia menembakkan rudal ke pelabuhan Odessa pada hari setelah kesepakatan ditandatangani di Istanbul akhir Juli.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berujar, sekutu Barat "sangat mendukung implementasi penuh dari kesepakatan untuk meredakan krisis pangan global yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina".
Di Moskwa, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan pengiriman itu sangat positif.
Baca juga:
Rusia saat hari-hari pertama invasi merebut hampir semua wilayah Kherson yang penting secara ekonomi dan strategis, kota itu berbatasan dengan semenanjung Crimea yang dicaplok pada 2014.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir tentara Ukraina yang didukung oleh pasokan artileri jarak jauh dari Barat berusaha melakukan serangan balasan di Kherson.
Pada akhir Juli, seorang pejabat Ukraina bersumpah bahwa Kherson akan direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada bulan September.
Baca juga: Ukraina Punya Momentum Rebut Kherson dari Tangan Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.