Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2022, 07:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ODESSA, KOMPAS.com - Hari ke-159 invasi Rusia ke Ukraina, Senin (1/8/2022), ditandai dengan keberangkatan kapal pertama ekspor gandum dari pelabuhan Odessa.

Ini merupakan pengiriman gandum Ukraina pertama sejak perjanjian ekspor ditandatangani dua pihak yang bertikai, ditengahi Turkiye dan PBB.

Sementara itu, Ukraina mulai merebut kembali wilayah-wilayah Kherson, kota yang direbut Rusia pada awal invasi.

Baca juga: Taipan Gandum Ukraina Tewas Disambar Rudal Rusia dalam Serangan di Mykolaiv

Rangkuman hari ke-159 perang Rusia Ukraina dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini, dikutip dari kantor berita AFP.

1. Kapal pertama ekspor gandum Ukraina berangkat

Foto pada 14 Juni 2022 memperlihatkan gandum Ukraina disimpan di gudang pertanian di Izmail, dekat Odessa. Kesepakatan ekspor gandum Ukraina ditandatangani Rusia dan Ukraina pada 22 Juli 2022 dengan ditengahi Turkiye dan PBB untuk meredakan krisis pangan global.AFP/OLEKSANDR GIMANOV Foto pada 14 Juni 2022 memperlihatkan gandum Ukraina disimpan di gudang pertanian di Izmail, dekat Odessa. Kesepakatan ekspor gandum Ukraina ditandatangani Rusia dan Ukraina pada 22 Juli 2022 dengan ditengahi Turkiye dan PBB untuk meredakan krisis pangan global.
Pengiriman pertama gandum Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari meninggalkan pelabuhan Odessa.

Ekspor gandum Ukraina ini dilakukan di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turkiye untuk mencabut blokade Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam.

Para pihak terkait mengatakan, kapal kargo Razoni yang terdaftar di Sierra Leone sedang menuju Lebanon melalui koridor yang dibuka secara khusus di perairan Laut Hitam yang diranjau. Kapal itu membawa muatan 26.000 ton jagung.

Sekjen PBB Antonio Guterres berharap, "Ini akan membawa stabilitas dan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk keamanan pangan global, terutama dalam konteks kemanusiaan yang paling rapuh".

Ukraina juga sependapat dengan berujar, itu akan membawa kelegaan bagi dunia jika Rusia mempertahankan janjinya.

Ukraina adalah salah satu pengekspor biji-bijian dan gandum terbesar di dunia. Blokade lima bulan di pelabuhannya oleh pasukan Rusia mengakibatkan lonjakan harga pangan, berdampak sangat keras terhadap negara-negara miskin di dunia.

Baca juga:

2. Uni Eropa dan NATO sambut baik ekspor gandum Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat berbicara dalam konferensi pers KTT NATO di Madrid, Spanyol, Selasa (28/6/2022).AP PHOTO/BERNAT ARMANGUE Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat berbicara dalam konferensi pers KTT NATO di Madrid, Spanyol, Selasa (28/6/2022).
Uni Eropa dan NATO menyambut baik keberangkatan pertama kapal ekspor gandum Ukraina untuk mengurangi krisis pangan.

Namun, juru bicara Uni Eropa Peter Stano memperingatkan, blok itu masih mengharapkan "implementasi dari seluruh kesepakatan dalam dimulainya kembali ekspor Ukraina ke pelanggan di seluruh dunia."

Dia merujuk pada tindakan Rusia menembakkan rudal ke pelabuhan Odessa pada hari setelah kesepakatan ditandatangani di Istanbul akhir Juli.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berujar, sekutu Barat "sangat mendukung implementasi penuh dari kesepakatan untuk meredakan krisis pangan global yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina".

Di Moskwa, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan pengiriman itu sangat positif.

Baca juga:

3. Ukraina rebut wilayah-wilayah Kherson

Jembatan Antonovsky di Kherson yang melintas di atas sungai Dnipro, rusak akibat perang Rusia-Ukraina. Foto diambil pada 21 Juli 2022.AFP Jembatan Antonovsky di Kherson yang melintas di atas sungai Dnipro, rusak akibat perang Rusia-Ukraina. Foto diambil pada 21 Juli 2022.
Pasukan Ukraina merebut kembali 46 permukiman di Kherson, kota yang dikuasai Rusia, kata gubernur lokal Dmytro Butriy kepada stasiun tv nasional.

Rusia saat hari-hari pertama invasi merebut hampir semua wilayah Kherson yang penting secara ekonomi dan strategis, kota itu berbatasan dengan semenanjung Crimea yang dicaplok pada 2014.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir tentara Ukraina yang didukung oleh pasokan artileri jarak jauh dari Barat berusaha melakukan serangan balasan di Kherson.

Pada akhir Juli, seorang pejabat Ukraina bersumpah bahwa Kherson akan direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada bulan September.

Baca juga: Ukraina Punya Momentum Rebut Kherson dari Tangan Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com