Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Gandum Ukraina Sudah Dibuka, tapi Kenapa Kapalnya Belum Berangkat?

Kompas.com - 28/07/2022, 17:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

ODESSA, KOMPAS.com - Kesepakatan ekspor gandum Ukraina sudah diteken oleh negara itu dan Rusia sejak Jumat (22/7/2022) hingga 120 hari ke depan, tetapi sampai sekarang belum ada kapal yang berangkat.

Padahal, selama empat bulan ke depan ditargetkan 20 juta ton biji-bijian termasuk gandum dapat diekspor dari Ukraina, setelah tertahan sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

Per harinya, empat hingga lima kapal curah besar diperkirakan dapat mengangkut gandum dari pelabuhan Ukraina ke jutaan orang miskin di seluruh dunia yang menghadapi kelaparan.

Baca juga: Ukraina Buka Ekspor Gandum Lagi, Kabar Baik untuk Indonesia

Akan tetapi, perusahaan pelayaran enggan terburu-buru memberangkatkan kapalnya karena masih ada ranjau peledak di perairan Ukraina.

Dikutip dari Associated Press atau AP pada Rabu (27/7/2022), pemilik kapal menilai bahwa pengiriman sekarang masih berisiko dan belum mendapat kepastian bagaimana perjanjian akan dijalankan.

Sebab, beberapa jam setelah penandatanganan ekspor gandum Ukraina yang ditengahi Turkiye dan PBB pada Jumat (22/7/2022), rudal Rusia menghantam pelabuhan Odessa di Ukraina, yang termasuk salah satu lokasi dalam perjanjian pengiriman.

Dalam kesepakatan, ekspor gandum Ukraina akan dikirim melalui tiga pelabuhan Laut Hitam yaitu di Odessa, Chornomorsk, dan Yuzhny.

"Kami harus bekerja sangat keras untuk memahami detail bagaimana ini akan bekerja secara praktis," kata Guy Platten, Sekretaris Jenderal International Chamber of Shipping, mewakili asosiasi pemilik kapal nasional yang mencakup 80 persen armada pedagang di dunia.

"Bisakah kita memastikan dan menjamin keselamatan para kru? Apa yang akan terjadi dengan ranjau dan ladang ranjaunya? Begitu banyak ketidakpastian dan ketidaktahuan saat ini."

Senada dengan Guy Platten, Muntor Anderson selaku kepala intelijen dan mitra pendiri Dryad perusahaan penasihat keamanan maritim mengemukakan kekhawatiran yang sama.

"Risiko utama yang dihadapi jelas adalah ranjau," ujar dia.

Dryad kini menggandeng perusahaan asuransi dan pialang untuk menilai risiko yang dihadapi kapal di sepanjang rute beranjau.

Baca juga:

Apa pentingnya ekspor gandum Ukraina?

Petani memanen gandum di lahan pertanian Kharkiv, Ukraina, 19 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina yang sempat tertahan karena invasi Rusia akan segera dibuka lagi dari tiga pelabuhan Laut Hitam.AFP/SERGEY BOBOK Petani memanen gandum di lahan pertanian Kharkiv, Ukraina, 19 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina yang sempat tertahan karena invasi Rusia akan segera dibuka lagi dari tiga pelabuhan Laut Hitam.
Ukraina harus segera mengekspor gandum dan biji-bijian lainnya, karena petani mulai kehabisan ruang penyimpanan menjelang musim panen baru.

Di sisi lain, gandum dan biji-bijian Ukraina sangat penting bagi jutaan orang di Afrika, sebagian Timur Tengah, dan Asia Selatan yang menghadapi kekurangan pangan bahkan dalam beberapa kasus sudah kelaparan.

Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama gandum, barley, jagung, dan minyak bunga matahari ke seluruh dunia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com