KOLOMBO, KOMPAS.com – Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe tak berharap mantan presiden Gotabaya Rajapaksa pulang kampung dalam waktu dekat.
Wickremesinghe mengatakan, sekarang bukanlah waktu yang tepat bagi Rajapaksa kembali ke Sri Lanka karena berpotensi mengobarkan ketegangan politik.
“Saya tidak yakin ini saatnya dia kembali,” kata Wickremesinghe dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal.
Baca juga: Pedemo Sri Lanka Curi Bendera Negara di Istana Presiden untuk jadi Sarung dan Seprai
“Saya tidak punya indikasi dia akan segera kembali,” sambung Wickremesinghe kepada Wall Street Journal, sebagaimana dilansir Reuters.
Sebelumnya, Rajapaksa kabur dari negaranya setelah menhadapi seruang untuk mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi akut yang melanda Sri Lanka.
Rajapaksa kemudian kabur ke Maladewa lalu terbang lagi dan mendarat di Singapura. Dari “Negeri Singa” itulah, Rajapaksa mengirim surat pengunduran dirinya.
Sampai saat ini, Rajapaksa dilaporkan masih berada di Singapura.
Baca juga: Masih di Singapura, Gotabaya Rajapaksa Disebut Akan Kembali ke Sri Lanka
Beberapa hari setelah Rajapaksa resmi mundur, Wickremesinghe memenangi pemungutan suara di parlemen untuk menjadi presiden baru Sri Lanka.
Wickremesinghe masih berhubungan dengan Rajapaksa untuk menangani sejumlah masalah seperti serah terima dan urusan pemerintah lainnya, lapor Wall Street Journal.
Sri Lanka sendiri telah melakukan sejumlah pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang paket bailout.
Pada April, Sri Lanka menangguhkan pembayaran utang luar negeri sekitar 12 miliar dollar AS dan mempunyai pembayaran hampir 21 miliar dollar yang akan jatuh tempo pada akhir 2025.
Baca juga: Singapura Izinkan Mantan Presiden Sri Lanka Tinggal Lebih Lama
Wall Street Journal menyebutkan, Wickremesinghe berharap agar kesepakatan tingkat staf IMF akan tercapai pada akhir Agustus.
Wickremesinghe menambahkan, Sri Lanka harus mengamankan lebih dari 3 miliar dollar AS dari sumber-sumber lain tahun depan untuk mendukung impor penting termasuk bahan bakar, makanan, dan pupuk.
Wickremesinghe juga mengatakan kepada Wall Street Journal butuh waktu berbulan-bulan sebelum Sri Lanka melihat peningkatan yang nyata dalam keadaan ekonomi mereka.
Baca juga: UPDATE Krisis Sri Lanka: Gotabaya Rajapaksa Diperkirakan Akan Kembali ke Negaranya
Berita video "Profil Ranil Wickremesinghe, Eks Perdana Menteri yang Jadi Presiden Baru Sri Lanka" dapat disimak di bawah ini