KOMPAS.com – Berita yang memuat penjelasan Gereja Unifikasi Jepang tentang motif penembakan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita tentang wanita di Singapura yang mengamuk kepada pengemudi Toyota Alphard karena mengaku lajunya dipotong dan mobilnya ditabrak.
Berita internasional Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya sejak kemarin, yakni mengenai profil Alina Kabaeva yang dilaporkan tengah hamil anak Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ketika Sri Lanka Cukup Kaya | Renovasi Toilet Umum Rp 9 Miliar
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman Populer Global edisi Selasa (12/7/2022) hingga Rabu (13/7/2022) yang dapat disimak:
Gereja Unifikasi pada Senin (11/7/2022) mengonfirmasi bahwa ibu dari Tetsuya Yamagami penembak Shinzo Abe mantan PM Jepang adalah anggotanya.
Menurut keterangan polisi, Tetsuya Yamagami diduga menembak Shinzo Abe karena dia yakin mantan PM Jepang itu terkait dengan kelompok tertentu, tetapi tidak menyebutkan nama organisasinya.
Media-media lokal melaporkan, kelompok itu bergerak di bidang keagamaan dan Tetsuya Yamagami membencinya karena sumbangan besar yang diberikan ibunya membuat keluarga kesulitan keuangan.
Baca selengkapnya di sini
Seorang wanita di Singapura mengamuk kepada pengemudi Toyota Alphard, karena mengaku lajunya dipotong dan mobilnya ditabrak.
Wanita yang tak disebut namanya itu tertangkap kamera berjalan ke Toyota Alphard hitam, tampak memaki-maki pengemudi mobil sambil mengacungkan jari, lalu menahan laju kendaraan dengan badannya.
Tak hanya sebatas itu, wanita tersebut juga melepas pelat nomor mobil Toyota Alphard dan melemparnya ke kaca depan. Tidak diketahui apakah lemparan pelat menyebabkan kerusakan pada kaca.
Baca cerita selengkapnya di sini
Tetsuya Yamagami telah mengaku membunuh mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, dan menyalahkan gereja Unifikasi (yang anggotanya sering disebut sebagai "Moonies") sebagai motif dari aksi kejahatannya.
Yamagami menyalahkan gerakan keagamaan global itu karena membuat keluarganya bangkrut, dan yakin Abe turut mendukung aktivitas organisasi tersebut di Jepang.
Gereja Unifikasi cabang Jepang itu pun telah mengonfirmasi bahwa ibu Yamagami adalah seorang anggota.