Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin ISIS di Suriah Tewas Diserang Drone oleh AS

Kompas.com - 12/07/2022, 21:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemimpin ISIS di Suriah tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS), menurut militer AS pada Selasa (12/7/2022).

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan Maher al-Agal, satu dari lima pemimpin tertinggi kelompok militan itu, telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak di barat laut Suriah dan rekan dekatnya terluka parah.

Baca juga: Rusia Gunakan Veto di DK PBB untuk Putus Bantuan ke Suriah, Warga Protes: Kami Bisa Mati

"Perencanaan ekstensif dilakukan dalam operasi ini untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya. Tinjauan awal menunjukkan tidak ada korban sipil," tambah pernyataan itu sebagaimana dilansir Reuters.

Al-Agal disebut bertanggung jawab untuk mengembangkan jaringan ISIS di luar Irak dan Suriah.

Ini akan menjadi gangguan terbaru bagi kelompok ekstremis, yang tengah berusaha kembali mengatur kekuatan untuk bergerilya, setelah kehilangan sebagian besar wilayah.

AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah, sebagian besar di timur negara itu yang terpecah oleh perang saudara selama satu dekade.

Pemerintahan Presiden Joe Biden belum merinci rencana jangka panjangnya untuk misi yang sudah berlangsung selama delapan tahun itu.

Baca juga: AS Bunuh Pemimpin Senior Kelompok Terkait Al-Qaeda di Suriah, Diburu Pakai Roket

Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang beroperasi di daerah yang dikuasai oposisi, mengatakan sebuah pesawat tak berawak (drone) tak dikenal menargetkan sepeda motor di desa Khaltan di pedesaan utara wilayah Aleppo, menewaskan dua orang.

Sebelumnya pada Februari, pemimpin tertinggi ISIS meledakkan dirinya selama serangan militer AS di Suriah.

Pada puncak kekuasaannya dari 2014-2017, ISIS menguasai jutaan orang dan mengaku bertanggung jawab atas atau mengilhami serangan di puluhan kota di seluruh dunia.

Pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan di lebih dari seperempat Irak dan Suriah pada 2014, sebelum dia terbunuh dalam serangan oleh pasukan khusus AS di barat laut Suriah pada 2019 saat kelompok itu runtuh.

Baca juga: Bocor Video Pembantaian Massal di Suriah, Bukti Kuat Kejahatan Perang

Setelah kekalahan kelompok itu di medan perang, koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS mengatakan pada pertengahan 2019 mengatakan mempertahankan 14.000 hingga 18.000 anggota, termasuk 3.000 orang asing.

Adapun untuk menghitung jumlah pastinya dari pasukan itu sama sulitnya dengan anggota ISIS itu sendiri.

"ISIS terus menjadi ancaman bagi AS dan mitra di kawasan itu," kata juru bicara Komando Pusat AS dalam pernyataan tentang serangan pesawat tak berawak itu.

Analis mengatakan banyak pejuang lokal mungkin telah kembali ke kehidupan normal, tapi siap untuk muncul kembali ketika ada kesempatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com