Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taipan dan Bos Tim Formula 1 Asal India Vijay Mallya Dijatuhi Hukuman Penjara

Kompas.com - 12/07/2022, 20:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Taipan India Vijay Mallya meninggalkan Royal Courts of Justice, Pengadilan Tinggi Inggris, di pusat kota London pada 11 Februari 2020, setelah menghadiri sidang bandingnya terhadap ekstradisinya ke India.AFP PHOTO/TOLGA AKMEN Taipan India Vijay Mallya meninggalkan Royal Courts of Justice, Pengadilan Tinggi Inggris, di pusat kota London pada 11 Februari 2020, setelah menghadiri sidang bandingnya terhadap ekstradisinya ke India.

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pengadilan tinggi India menjatuhkan hukuman empat bulan penjara kepada taipan dan bos tim Formula 1 asal India Vijay Mallya.

Hukuman tersebut dijatuhkan karena dia tidak mematuhi putusan pengadilan sebelumnya terkait dengan keruntuhan maskapai penerbangannya.

Baca juga: India Akan Menyalip Populasi China pada 2023, Jadi Negara Berpenduduk Terbanyak

India sebelumnya melakukan upaya untuk mengekstradisi mantan miliarder itu, yang diyakini masih berada di London.

Kekayaan Vijay Mallya dilaporkan berasal dari bisnis bir di bawah merek Kingfisher sebelum bercabang ke industri penerbangan dan balap Formula 1 dengan Force India.

Kingfisher Airlines adalah maskapai domestik terbesar kedua di India sebelum runtuh satu dekade lalu.

BBC mewartakan pada Senin (11/7/2022), Mahkamah Agung India menyatakan Mallya bersalah atas penghinaan, karena gagal mengungkapkan asetnya setelah gagal membayar pinjaman.

Dia dinyatakan bersalah atas pelanggaran yang sama pada 2017, karena diduga mentransfer 40 juta dollar AS kepada anak-anaknya, bahkan ketika pinjaman kepada Kingfisher Airlines tetap tidak dibayar, kata pengadilan saat itu.

Baca juga: Pesawat SpiceJet India Mendarat Darurat Lagi, Kabin Penuh Asap Usai Lepas Landas

Dikenal sebagai "raja yang suka bersenang-senang", mengacu pada gaya hidupnya yang mewah, Mallya berjuang melawan ekstradisi dari Inggris ke India, di mana ia menghadapi tuduhan termasuk penipuan.

Mallya yang meninggalkan India pada 2016 setelah gagal membayar utang lebih dari 1 miliar dollar AS. Dia telah membantah melarikan diri dari negara itu.

Akhir 2018, pengadilan di London memutuskan bahwa dia dapat diekstradisi dari Inggris ke India untuk menghadapi dakwaan di sana.

Pada 2020, Mallya kalah dalam banding terakhirnya terhadap ekstradisinya di Pengadilan Tinggi di London. Namun, dia masih diyakini tinggal di London.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, India Berpeluang Geser Pengaruh China

Mallya menghadapi sejumlah dakwaan terkait dugaan penyimpangan keuangan di Kingfisher Airlines.

Maskapai penumpang itu ditutup pada 2012 di tengah laporan bahwa pilot dan awak kabin telah bekerja tanpa dibayar selama 15 bulan.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com