JENEWA, KOMPAS.com - Harapan hidup dunia turun sejak pandemi Covid-19 melanda, dengan rata-rata tahun 2021 menurun hampir dua tahun lebih rendah dibandingkan dengan pada 2019, menurut laporan populasi dunia terbaru.
Namun ada sejumlah negara yang perubuhan harapan hidupnya menurun sangat drastis.
Baca juga: India Akan Menyalip Populasi China pada 2023, Jadi Negara Berpenduduk Terbanyak
Laporan baru yang diterbitkan PBB pada Senin (11/7/2022) itu menunjukkan bagaimana pandemi Covid-19 mendorong perubahan pada populasi dunia.
Dilaporkan bahwa harapan hidup global turun menjadi 71 tahun pada 2021, turun dari 72,8 tahun pada 2019.
Ini "sebagian besar" karena dampak pandemi Covid-19, menurut laporan Prospek Populasi Dunia 2022 sebagaimana dilansir Independent.
Kasus pertama Covid tercatat di China pada akhir 2019, sebelum negara lain mulai mendeteksi infeksi sejak awal 2020.
Sejak itu, lebih dari 6,7 juta orang diperkirakan telah meninggal akibat virus tersebut, menurut penghitungan oleh Reuters.
Baca juga: Rusia Gunakan Veto di DK PBB untuk Putus Bantuan ke Suriah, Warga Protes: Kami Bisa Mati
Akan tetapi, laporan PBB mengungkapkan bahwa “dampak pandemi pada harapan hidup bervariasi di seluruh wilayah dan negara.”
“Di Asia Tengah dan Selatan serta di Amerika Latin dan Karibia, harapan hidup saat lahir turun hampir tiga tahun antara 2019 dan 2021.”
“Sebaliknya, populasi gabungan Australia dan Selandia Baru naik 1,2 tahun karena risiko kematian yang lebih rendah selama pandemi untuk beberapa penyebab kematian.”
Sementara itu, PBB mengatakan di beberapa negara, seperti Bolivia dan Rusia, penurunannya bahkan lebih dramatis yakni lebih dari empat tahun.
Penurunan harapan hidup yang sangat besar itu juga diproyeksi dialami di Selain dua negara itu Botswana, Lebanon, Meksiko, Oman.
PBB memperkirakan harapan hidup global akan bangkit kembali dan meningkat menjadi sekitar 77,2 tahun pada 2050.
Baca juga: G7 dan PBB Keluarkan Kecaman atas Serangan Rusia ke Mal Kremenchuk: Barbar dan Mengerikan