KYIV, KOMPAS.com - Para pemimpin G7 mengecam kriman rudal mematikan dalam serangan Rusia ke Mal Kremenchuk, pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai, dan menyebutnya sebagai kejahatan perang yang "keji".
Para pemimpin G7, yang mengadakan pertemuan di Jerman, berjanji bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu akan dimintai pertanggungjawaban.
Baca juga: Rudal Rusia Hantam 1.000 Orang di Mal Ukraina, 16 Tewas dan 59 Luka-luka
Sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan di kota Kremenchuk, sementara 59 lainnya terluka.
“Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang,” kata pernyataan G7 sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Selasa (28/6/2022).
Ukraina menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil. Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya "salah satu aksi teroris paling berani dalam sejarah Eropa" dalam siaran malamnya yang diunggahan Telegram.
“Kota yang damai, pusat perbelanjaan biasa – wanita, anak-anak, warga sipil biasa di dalam,” kata Zelensky, yang sebelumnya membagikan video mal yang dilalap api dengan puluhan penyelamat dan truk pemadam kebakaran di luar.
Komando angkatan udara Ukraina mengatakan mal itu dihantam oleh dua rudal jarak jauh X-22, yang ditembakkan dari pesawat pembom Tu-22M3 yang terbang dari lapangan terbang Shaykovka di wilayah Kaluga Rusia.
Baca juga: Apa Itu Kejahatan Perang dan Contoh Tindakannya
Baca juga: Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional: Sejarah dan Fungsi
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-124 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin ke Indonesia, Rusia Nyaris Gagal Bayar Utang
Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menulis di Twitter, tanpa mengutip bukti, bahwa serangan itu adalah "provokasi Ukraina".
“Persis seperti apa yang diperlukan rezim Kiev untuk membuat fokus tetap pada Ukraina sebelum KTT NATO,” katanya, mengacu pada pertemuan aliansi di Madrid yang dimulai pada Selasa (28/6/2022).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, berbicara dari pertemuan G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, mengatakan serangan Kremenchuk menunjukkan "parahnya kekejaman dan barbarisme" Putin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.