BERLIN, KOMPAS.com – Pejabat energi Jerman Klaus Muller mengatakan, Jerman hanya mampu bertahan selama dua setengah bulan pada musim dingin ini bila tidak ada gas Rusia.
“Jika fasilitas penyimpanan di Jerman secara matematis 100 penuh, kita bisa melakukannya tanpa gas Rusia sepenuhnya hanya sekitar dua setengah bulan dan kemudian tangki penyimpanan akan kosong,” kata Muller dalam Program Maybrit Illner di saluran ZDF.
Dia menuturkan, Jerman perlu menghemat gas dan mencari pemasok baru di tengah krisis pasokan oleh Rusia, sebagaimana dilansir DW, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Rusia Bisa Putus Aliran Gas Sepenuhnya di Musim Dingin, Eropa Perlu Rencana Darurat Secepatnya
Dalam wawancara terpisah dengan penyiar RTL/ntv, Muller berujar bahwa harga gas untuk konsumen Jerman bisa naik hingga tiga kali lipat.
Sebelumnya, Jerman mengumumkan fase kedua dari rencana gas daruratnya.
Hal tersebut akan memungkinkan pemasok untuk membebankan biaya tinggi kepada konsumen, tetapi hanya dengan persetujuan resmi dari Federal Network Agency alias Bundesnetzagentur.
Muller mengatakan, jika Jerman memasuki fase ketiga dari rencana tersebut, itu akan menjadi konsekuensi "mengerikan dan drastis" bagi industri gas.
Baca juga: Tiga Platform Gas Laut Hitam Diserang Rudal, Rusia Tuding Ukraina
Di bawah fase ketiga, Bundesnetzagentur akan menjatah gas dan memprioritaskan rumah tangga pribadi daripada perusahaan energi.
Hingga saat ini, Jerman masih sangat bergantung pada gas Rusia.
Meski Jerman dan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya telah memberlakukan embargo minyak Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina, Berlin masih enggan menerapkan larangan impor gas Rusia.
Perusahaan energi milik negara Rusia, Gazprom, mengatakan awal bulan ini akan mengurangi pasokan gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1.
Baca juga: Dampak Pemotongan Gas Rusia, Jerman Genjot Energi dari Pembangkit Batu Bara
Gazprom juga telah mengurangi pengiriman gas ke Perancis dan Italia di tengah sanksi barat terhadap Rusia.
Untuk mendiversifikasi strategi energinya dari Rusia, Jerman baru-baru ini menandatangani kemitraan gas dengan Qatar.
Jerman juga menyalakan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk lebih mandiri, meski lingkungan akan menjadi korbannya.
Baca juga: Rusia Pangkas 60 Persen Gas Melalui Pipa Nord Stream, Jerman Desak Warga Kurangi Penggunaan Energi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.