Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ukraina Ingin Menjadi Anggota Uni Eropa dan Apa Syaratnya?

Kompas.com - 23/06/2022, 15:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Jika berhasil, negara tersebut harus mengadopsi semua hukum dan peraturan Uni Eropa. Ini biasanya memakan waktu beberapa tahun.

Akhirnya, negara tersebut menandatangani perjanjian aksesi yang harus diratifikasi oleh semua negara Uni Eropa lainnya.

Baca juga: Rusia Bisa Putus Aliran Gas Sepenuhnya di Musim Dingin, Eropa Perlu Rencana Darurat Secepatnya

Berapa lama prosesnya hingga menjadi anggota UE?

Untuk peserta baru Bulgaria, Rumania dan Kroasia, seluruh proses memakan waktu antara 10 dan 12 tahun.

Albania, Makedonia Utara, Montenegro dan Serbia telah menjadi kandidat resmi selama bertahun-tahun, tetapi aplikasi mereka terhenti.

Turki menjadi kandidat pada 1999. Namun, pembicaraan aksesi dihentikan karena kekhawatiran tentang catatan hak asasi manusia negara itu.

Tetangga Ukraina, Moldova, diterima sebagai kandidat pada hari yang sama dengan Ukraina. Georgia juga melamar, tetapi diberitahu bahwa mereka harus melakukan reformasi lebih lanjut.

Baca juga: Sejumlah Negara Besar Ingin Ukraina Masuk Uni Eropa, Zelensky Sambut Baik

Apakah Ukraina cocok sebagai anggota UE?

Ukraina memiliki massa daratan terbesar dari negara mana pun di UE: 603.550 km persegi (233.032 mil persegi). Dengan 44,13 juta jiwa, populasi Ukraina berada di posisi lima besar Eropa.

PDB per kapita tahunan Ukraina adalah 3.724 dollar AS, sepersembilan dari rata-rata Uni Eropa. Negara ini juga sudah memiliki 30 persen transaksi perdagangan dengan UE dari semua biji-bijian yang diimpornya.

Apa hubungan Ukraina saat ini dengan UE?

Sejak 2017, Ukraina dapat berdagang dengan negara-negara UE tanpa membayar tarif, di bawah apa yang disebut perjanjian asosiasi.

Negara ini telah membayar tarif yang lebih murah, setelah bergabung dengan kawasan perdagangan bebas UE yang komprehensif pada 2016.

Sebagai bagian dari persiapan untuk mengajukan keanggotaan Uni Eropa, Ukraina juga telah mengubah banyak undang-undang dan peraturannya untuk memenuhi standar UE.

Baca juga: Berusaha Lepas Ketergantungan dari Rusia, Uni Eropa Teken Kesepakatan Gas dengan Israel dan Mesir

Apa lagi yang perlu dilakukan Ukraina?

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan "pekerjaan baik telah dilakukan", tetapi Ukraina harus melakukan "reformasi penting" lebih lanjut.

Itu termasuk memperkuat supremasi hukum, meningkatkan hak asasi manusia, mengurangi kekuatan oligarki, dan memberantas korupsi.

"Ada juga kebutuhan bagi Ukraina untuk membangun ekonomi pasar yang lengkap, hal yang sulit bagi republik pasca-Soviet," kata peneliti Zach Paikin.

Tantangan lain adalah terkait pembersihan sistem pengadilan Ukraina, yang telah banyak dikritik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com