Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ukraina Ingin Menjadi Anggota Uni Eropa dan Apa Syaratnya?

Kompas.com - 23/06/2022, 15:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Ukraina ditetapkan menjadi kandidat resmi untuk keanggotaan Uni Eropa (UE), sebuah langkah pertama untuk bergabung dengan blok 27 negara "Benua Biru" tersebut.

Para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan mendukung langkah tersebut pada pertemuan puncak yang diadakan Kamis (23/6/2022) dan Jumat (24/6/2022).

Presiden Ukraina juga telah memperingatkan bahwa Rusia dapat meningkatkan serangan militernya sebagai pembalasan atas keputusan tersebut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-119 Serangan Rusia ke Ukraina, Rencana Pertemuan Jokowi-Putin, Koridor Gandum Ukraina Dibuka

Apa itu Uni Eropa?

Uni Eropa adalah persatuan ekonomi dan politik antara 27 negara Eropa, yang dibentuk setelah Perang Dunia Kedua.

Barang, jasa, dan uang bergerak bebas di antara negara-negara anggota. Warga negara Uni Eropa dapat tinggal dan bekerja di mana saja di dalam blok tersebut.

Block itu mengoperasikan mata uang tunggal Eropa, euro, yang digunakan oleh lebih dari 340 juta orang di 19 dari 27 negara Uni Eropa.

Standar umum berlaku di seluruh negara anggota di sejumlah bidang termasuk keamanan pangan, pertanian, dan hak kerja.

Uni Eropa juga memberikan hibah kepada kawasan Eropa yang lebih miskin untuk membantu memperkuat ekonomi mereka.

Baca juga: PM Inggris: Rusia Akan Segera Kekurangan Senjata dan Tentara untuk Perang di Ukraina

Anggota komunitas Ukraina di Portugal berdemonstrasi di luar kedutaan Belanda di Lisbon mendukung Ukraina bergabung dengan Uni Eropa, Rabu, 15 Juni 2022. AP PHOTO/ARMANDO FRANCA Anggota komunitas Ukraina di Portugal berdemonstrasi di luar kedutaan Belanda di Lisbon mendukung Ukraina bergabung dengan Uni Eropa, Rabu, 15 Juni 2022.

Kenapa Ukraina ingin menjadi anggota Uni Eropa?

Presiden Volodymyr Zelensky memulai aplikasi keanggotaan UE lima hari setelah Rusia menginvasi negaranya pada Februari 2022.

Ia meminta agar bisa segera bergabung, namun prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.

“Akan ada keuntungan finansial untuk bergabung dengan UE. Tapi motif utama Ukraina bukanlah ekonomi,” kata Dr Zach Paikin, dari lembaga pemikir Pusat Studi Kebijakan Eropa di Brussel sebagaimana dilansir BBC.

Keanggotaan UE, kata dia, akan menetapkan Ukraina dengan kokoh sebagai negara Eropa yang merdeka dan berdaulat. "Bukan hanya bagian dari dunia Rusia," tambahnya.

Baca juga: Jokowi akan Jadi Pemimpin Asia Pertama yang Kunjungi Ukraina dan Rusia

Bagaimana syarat menjadi anggota Uni Eropa?

Pertama, Komisi Eropa akan menilai apakah suatu negara kandidat yang cocok.

Proses ini mempertimbangkan apakah ia memiliki pemerintahan yang stabil dan demokratis, menghormati hak asasi manusia, dan memiliki ekonomi pasar bebas.

Semua anggota Uni Eropa yang ada harus setuju sebelum negara baru dapat menjadi kandidat.

Jika berhasil, negara tersebut harus mengadopsi semua hukum dan peraturan Uni Eropa. Ini biasanya memakan waktu beberapa tahun.

Akhirnya, negara tersebut menandatangani perjanjian aksesi yang harus diratifikasi oleh semua negara Uni Eropa lainnya.

Baca juga: Rusia Bisa Putus Aliran Gas Sepenuhnya di Musim Dingin, Eropa Perlu Rencana Darurat Secepatnya

Berapa lama prosesnya hingga menjadi anggota UE?

Untuk peserta baru Bulgaria, Rumania dan Kroasia, seluruh proses memakan waktu antara 10 dan 12 tahun.

Albania, Makedonia Utara, Montenegro dan Serbia telah menjadi kandidat resmi selama bertahun-tahun, tetapi aplikasi mereka terhenti.

Turki menjadi kandidat pada 1999. Namun, pembicaraan aksesi dihentikan karena kekhawatiran tentang catatan hak asasi manusia negara itu.

Tetangga Ukraina, Moldova, diterima sebagai kandidat pada hari yang sama dengan Ukraina. Georgia juga melamar, tetapi diberitahu bahwa mereka harus melakukan reformasi lebih lanjut.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kanan, dan Komisaris Eropa untuk Lingkungan dan Perluasan Oliver Varhelyi berpartisipasi dalam konferensi media setelah pertemuan Dewan Komisaris di markas besar Uni Eropa di Brussels, Jumat, 17 Juni 2022.AP PHOTO/GEERT VANDEN WIJNGAERT Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kanan, dan Komisaris Eropa untuk Lingkungan dan Perluasan Oliver Varhelyi berpartisipasi dalam konferensi media setelah pertemuan Dewan Komisaris di markas besar Uni Eropa di Brussels, Jumat, 17 Juni 2022.

Baca juga: Sejumlah Negara Besar Ingin Ukraina Masuk Uni Eropa, Zelensky Sambut Baik

Apakah Ukraina cocok sebagai anggota UE?

Ukraina memiliki massa daratan terbesar dari negara mana pun di UE: 603.550 km persegi (233.032 mil persegi). Dengan 44,13 juta jiwa, populasi Ukraina berada di posisi lima besar Eropa.

PDB per kapita tahunan Ukraina adalah 3.724 dollar AS, sepersembilan dari rata-rata Uni Eropa. Negara ini juga sudah memiliki 30 persen transaksi perdagangan dengan UE dari semua biji-bijian yang diimpornya.

Apa hubungan Ukraina saat ini dengan UE?

Sejak 2017, Ukraina dapat berdagang dengan negara-negara UE tanpa membayar tarif, di bawah apa yang disebut perjanjian asosiasi.

Negara ini telah membayar tarif yang lebih murah, setelah bergabung dengan kawasan perdagangan bebas UE yang komprehensif pada 2016.

Sebagai bagian dari persiapan untuk mengajukan keanggotaan Uni Eropa, Ukraina juga telah mengubah banyak undang-undang dan peraturannya untuk memenuhi standar UE.

Baca juga: Berusaha Lepas Ketergantungan dari Rusia, Uni Eropa Teken Kesepakatan Gas dengan Israel dan Mesir

Apa lagi yang perlu dilakukan Ukraina?

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan "pekerjaan baik telah dilakukan", tetapi Ukraina harus melakukan "reformasi penting" lebih lanjut.

Itu termasuk memperkuat supremasi hukum, meningkatkan hak asasi manusia, mengurangi kekuatan oligarki, dan memberantas korupsi.

"Ada juga kebutuhan bagi Ukraina untuk membangun ekonomi pasar yang lengkap, hal yang sulit bagi republik pasca-Soviet," kata peneliti Zach Paikin.

Tantangan lain adalah terkait pembersihan sistem pengadilan Ukraina, yang telah banyak dikritik.

Apa keuntungan bagi anggota Uni Eropa?

Sejak bergabung 15 tahun lalu, pendapatan nasional Rumania meningkat tiga kali lipat dan Bulgaria meningkat dua kali lipat.

Uni Eropa telah memberikan puluhan miliar euro kepada kedua negara melalui Dana Struktural dan Investasi Eropa. Ini mendukung pembangunan ekonomi dengan, misalnya, untuk pembangunan jalan dan pelabuhan baru.

Antara 2014 dan 2020, Bulgaria menerima 11,2 miliar euro dan Rumania 35 miliar euro.

Namun, Transparansi Internasional berpendapat banyak uang ini telah hilang melalui korupsi.

Baca juga: Dituduh Setengah Hati Bantu Ukraina, Pemimpin dari Tiga Negara Terbesar Uni Eropa Akan ke Kyiv

Bulgaria tetap berada di posisi terbawah liga UE dalam hal upah, kesehatan dan pendidikan. Tetapi Rumania telah bangkit dari peringkat kedua anggota termiskin ke peringkat keenam.

Sekitar 1,5 juta orang Bulgaria dan 4 juta orang Rumania telah menggunakan kebijakan "kebebasan bergerak" UE untuk bepergian ke luar negeri, menurut Bank Dunia. Kritikus khawatir perpindahan penduduk ini justru dapat merusak prospek masa depan kedua negara.

Bagaimana reaksi Rusia terhadap prospek keanggotaan UE untuk Ukraina?

Presiden Rusia Vladimir Putin telah sangat kritis terhadap keinginan lama Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO. Tapi, dia menegaskan "tidak menentang" Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.

Namun, juru bicaranya, Dmitry Peskov, mengatakan Kremlin akan memberikan "peningkatan perhatian" pada aplikasi tersebut, karena UE sedang mempertimbangkan untuk membentuk pasukan pertahanannya sendiri.

"Komponen militer, pertahanan dan keamanan sedang dibahas," kata Peskov. "Kami, tentu saja, mengamati semuanya dengan seksama."

Presiden Ukraina Zelensky telah memperingatkan bahwa Rusia mungkin akan membalas tindakan tersebut.

"Jelas, kita harus mengharapkan aktivitas permusuhan yang lebih besar dari Rusia," katanya. "Dan tidak hanya melawan Ukraina, tetapi juga melawan negara-negara Eropa lainnya."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com