Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Maguad Siblings, Pembunuhan Dua Kakak Beradik oleh Anak yang Adopsi Orang Tuanya

Kompas.com - 01/06/2022, 20:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Akhir tahun lalu tagar #JusticeForMaguadSiblings menjadi viral di twitter, setelah pembunuhan dua kakak beradik Filipina yang dikenal dengan “kasus Maguad siblings” di Cotabato Utara, membuat publik di negara kepulauan itu tercengang.

Seruan dari dunia maya itu menuntut keadilan atas pembunuhan brutal terhadap dua saudara kandung Maguad yang terjadi di rumah mereka pada siang bolong Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Pria yang Temukan Puing-puing Pesawat Malaysia MH370 Dibombardir Ancaman Pembunuhan

Crizzlle Gwynn Maguad (18 tahun), dan saudara laki-lakinya yang berusia 16 tahun ditemukan meninggal dunia bersimbah darah dengan luka tikam dan pukulan, dalam rumah mereka di Barangay Bagontapay, M'lang sekitar pukul 2 siang.

Gambar-gambar memilukan korban di lokasi kejadian sempat beredar luas di media sosial. Pihak Twitter akhirnya menangguhkan akun yang menyebar gambar korban, atas dasar pelanggaran aturan konten sensitif.

“Beberapa kejahatan perlu menjadi 'viral' bukan agar orang yang penasaran mengetahui detail yang mengerikan, tetapi agar pihak berwenang bertindak dan melakukan yang terbaik untuk mencapai keadilan. #JusticeForMaguadSiblings,” kata seorang pengguna Twitter sebagaiamana dilansir Philstar.

Tapi kemudian warga Filipina dan anggota keluarga sepakat dan mengimbau semua orang untuk menahan diri, untuk menghormati keluarga korban dan privasinya.

Baca juga: Terungkap Sosok di Balik Rencana Pembunuhan George W Bush dan Skenario Serangannya

Penyelidikan awal kepolisian

Empat hari setelah pembunuhan dilaporkan, tagar "#JusticeForMaguadSiblings" masih menjadi trending teratas Twitter lokal, sehingga memberikan tekanan pada aparat untuk menyelesaikan kasus ini.

Polisi Filipina membentuk kelompok tugas investigasi khusus untuk mengusut lebih dalam kasus Maguad siblings ini. Dari penyelidik dari kantor polisi provinsi, Kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal (CIDG)-Cotabato Utara, dan polisi setempat dikerahkan.

Menurut temuan awal, diketahui bahwa kakak beradik itu dipukul dengan palu dan meninggal karena beberapa luka tusukan. Laporan tidak menunjukkan bukti kekerasan seksual.

Sementara pecahan botol, pisau, palu dan tongkat baseball dilaporkan ditemukan di dekat tubuh mereka.

Insiden yang menyebabkan keduanya meninggal dunia diduga terjadi pada saat orang tua mereka tidak ada di rumah. Akan tetapi saat itu, remaja yang akrab disapa “Janice” ada dilokasi kejadian.

Remaja berusia 17 tahun itu awalnya mengaku bersembunyi di sebuah ruangan kecil dan mengunci diri, setelah terjadi keributan antara sepupunya dan para penyerang.

Baca juga: Anggota Parlemen Israel Mundur dari Koalisi, Dipicu Kekerasan di Al Aqsa dan Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

 

Janice tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Maguad, tapi diadopsi oleh orang tua korban.

Dia sempat dinilai “cukup beruntung” karena bisa “lolos” dari pembunuhan keji tersebut.

Tapi penyelidkan selanjutnya mengungkap fakta lain, setelah sejumlah saksi dikatakan telah melaporkan kepada pihak berwenang apa yang mereka lihat pada hari kejahatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com