TEL AVIV, KOMPAS.com – Anggota parlemen Israel dari Partai Meretz, Rinawie Zoabi, memutuskan untuk mundur dari koalisi yang mendukung Pemerintah Israel.
Melalui surat pengunduran dirinya, Zoabi menuturkan bahwa alasan dia bergabung dengan koalisi adalah dia ingin orang-orang Arab dan Yahudi bekerja sama untuk mewujudkan kesetaraan dan rasa hormat.
Namun, lanjut Zoabi, yang terjadi adalah Pemerintah Israel justru mengambil jalan garis keras dan menempati posisi sayap kanan.
Baca juga: Rusia Disebut Tembaki Jet-jet Tempur Israel dengan S-300 di Suriah
Dalam suratnya, Zoabi mengutip kekerasan di Kompleks Masjid Al Aqsa dan pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh.
Menurutnya, dua insiden tersebut semakin memperkuat keputusannya mengambil “keputusan moral”, sebagaimana dilansir Haaretz, Kamis (19/5/2022).
Kendati demikian, Zoabi masih menjabat sebagai anggota parlemen Israel alias Knesset.
Masih belum jelas apakah dia berniat untuk bergabung dengan oposisi dalam pemungutan suara di masa depan.
Baca juga: Polisi Israel Pukuli Pelayat Wartawan Al Jazeera, AS Meradang
Kepergian Zoabi dari koalisi dapat merusak kemampuan Pemerintah Israel untuk berfungsi sebagaimana mestinya.
Pasalnya, setelah Zoabi hengkang, koalisi menjadi minoritas dengan hanya menguasai 59 kursi dari 120 kursi di Knesset.
Awal bulan ini, sejumlah orang dekat Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan ada kemungkinan 80 persen bahwa pemerintah hanya akan bertahan satu bulan lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.