Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina: Israel Harus Ditekan Agar Patuhi Resolusi Internasional

Kompas.com - 14/05/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menekankan pentingnya langkah nyata untuk menekan Israel agar mematuhi resolusi internasional.

"Kecaman yang diarahkan kepada Israel tidak cukup, harus ada pergerakan yang nyata sehingga Israel tunduk kepada resolusi internasional," ujar Zuhair Al-Shun di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Pernyataan itu disampaikan Zuhair pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah Palestina yang diperingati setiap 15 Mei.

Baca juga: Profil Shireen Abu Aqla, Jurnalis Palestina yang Ditembak Mati saat Liput Penyerbuan Israel

Hari Nakbah merupakan peringatan tahunan pengusiran bangsa Palestina untuk mendirikan negara Israel pada 1948, sebagaimana dilansir Antara.

Zuhair mengatakan, rakyat Palestina berharap kepada resolusi internasional sebagai upaya memberikan hak-hak rakyat Palestina sehingga tercipta perdamaian di Palestina.

Pada April, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengesahkan tiga resolusi yang mendukung Palestina.

Resolusi tersebut antara lain tentang hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri; hak rakyat Palestina untuk hidup dalam kebebasan, keadilan, dan martabat; serta hak atas negara Palestina yang merdeka.

Baca juga: Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina yang Dituduh Bunuh Pemukim

"Di dalam keadaan yang terus dihadapi oleh rakyat Palestina dalam kekejaman dan kekerasan yang dilakukan Israel, perlu adanya inisiatif yang harus dilakukan dengan cara mengucilkan Israel sepenuhnya," kata Zuhair.

Rakyat Palestina, lanjut dia, meyakini bahwa wilayah Palestina yang terdiri dari daratan, sungai hingga laut merupakan milik Palestina sepenuhnya.

"Tidak ada sejengkalpun yang dimiliki Israel. Tapi apa yang dilakukan oleh negara lain melalui konfrontasi membuat jutaan rakyat Palestina terpaksa mengungsi ke negara-negara lain seperti Suriah, Yordania, maupun Lebanon," sambung dia.

Dia menegaskan rakyat Palestina masih memiliki harapan untuk kembali ke tanah yang menjadi hak mereka.

Baca juga: Pengadilan Israel Kasih Wewenang Militer Usir 1.300 Penduduk Palestina, Terbesar Sejak Perang 1967

"Kehancuran, pendudukan terus terjadi. Zionisasi Masjid Al-Aqsa juga terus dilakukan. Pohon Zaitun milik rakyat Palestina juga menjadi target dari zionis israel," kata dia.

Ketika berbicara pada level politik, lanjut Zuhair, Israel tidak ingin menciptakan dan mencari perdamaian karena apa yang negara Yahudi itu jalankan adalah terus menerus menciptakan kehancuran dan ketidakstabilan di wilayah Palestina.

"Kami dan pemimpin kami ingin menciptakan perdamaian. Kami jelas menginginkan resolusi internasional untuk menciptakan perdamaian. Sebelumnya telah ditetapkan inisiatif perdamaian Arab dimana Israel menolak terang terangan inisiatif itu," kata dia.

Ia mengatakan negara-negara lain yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar tidak melakukan apapun kepada rakyat Palestina yang terus menerima kekejaman Israel.

"Perdamaian yang kami inginkan bukan perdamaian yang dinyatakan oleh Benyamin Netanyahu dan pemimpin Israel sebelumnya. Perdamaian yang kami mau itu memberikan hak-hak rakyat Palestina," kata dia.

Baca juga: Petani Palestina Temukan Patung Dewi Kanaan Berusia 4.500 Tahun di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com