Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2022, 23:01 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wartawati kondang berdarah Palestina-Amerika, Shireen Abu Aqla, tewas ditembak saat meliput serangan Israel di kawasan pendudukan Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa Abu Aqla meninggal dunia setelah menderita luka berat di kepala saat ia meliput penyerbuan aparat keamanan Israel di sebuah kamp pengungsi di kota Jenin untuk stasiun televisi Al-Jazeera pada hari Rabu pagi (11/5/2022).

Al Jazeera, yang berbasis di Qatar, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa korespondennya itu dibunuh "dengan sengaja" dan "dengan darah dingin" oleh pasukan Israel.

Baca juga: Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Disebut Berjarak 150 Meter dari Tentara Israel

Jaringan media itu juga mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa penembak jitu sengaja menembak Shireen di kepala, meskipun perempuan itu mengenakan rompi dan helm yang jelas bertuliskan "pers".

Jenazah Abu Aqla disemayamkan di kompleks kantor presiden Palestina (Muqata'a) di Ramallah sebelum dibawa ke Yerusalem untuk dimakamkan pada Kamis (12/5/2022).

Perdana Menteri Israel mengatakan, kemungkinan besar rombongan Al Jazeera itu ditembak oleh orang-orang bersenjata dari pihak Palestina selama baku tembak.

Peristiwa ini terjadi saat kekerasan antara Israel dan Palestina kembali memanas.

Baca juga: Sikap AS atas Penembakan Wartawan Al Jazeera Dipertanyakan

Siapakah Shireen Abu Aqla?

Shireen Abu Aqla lahir pada Januari 1971 di Yerusalem. Dia lulus dari Sekolah Menengah Rosary Sisters di permukiman Beit Hanina, Yerusalem.

Awalnya, ia belajar arsitektur di Jordan University of Science and Technology. Ia kemudian memperoleh gelar sarjana media dan jurnalisme dari Universitas Yarmouk di Yordania, dengan spesialisasi media cetak.

Setelah lulus, Shireen bekerja di beberapa organisasi media di wilayah Palestina, termasuk jaringan radio Voice of Palestine dan Amman TV. Ia bergabung dengan Al Jazeera pada 1997 - setahun setelah peluncurannya - dan menjadi salah satu koresponden lapangan pertama saluran tv tersebut.

Abu Aqla menjadi terkenal selama 25 tahun terakhir, dengan meliput banyak peristiwa dalam konflik Palestina-Israel. Ini termasuk pemberontakan Intifada Palestina pada 2000, dan penyerbuan Israel di Kamp Pengungsi Jenin dan kota Tol Karam pada 2002. Ia juga meliput operasi Israel dan serangan udara di Jalur Gaza selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Update Penembakan Wartawan Al Jazeera: Pasukan Israel Disebut Sengaja Menembak, Dibantah PM Israel

Shireen juga merupakan reporter Arab pertama yang mendapat akses ke penjara Ashkelon, di dekat Gaza, pada 2005. Di sana, ia menemui para tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman penjara yang panjang oleh pengadilan Israel.

Abu Aqla mengatakan bahwa kunjungannya ke penjara adalah pengalaman yang sangat berbekas baginya, setelah ia menyaksikan secara langsung kondisi warga Palestina di penjara-penjara Israel.

Dalam wawancara sebelumnya yang ia rekam dengan Al Jazeera, Abu Aqla mengatakan bahwa pasukan Israel selalu menuduhnya meliput dari zona militer. Ia menambahkan bahwa ia selalu merasa menjadi sasaran dan tidak henti-hentinya berselisih dengan pasukan Israel dan pemukim bersenjata.

Dalam video promosi yang disiarkan Al Jazeera pada Oktober 2021, menandai ulang tahun ke-25 saluran tersebut, Abu Aqla mengatakan, "Saya memilih jurnalisme supaya dekat dengan masyarakat. Mungkin tidak mudah bagi saya untuk mengubah kenyataan, tapi setidaknya saya bisa mengangkat suara mereka kepada dunia. Saya Shireen Abu Aqla."

Baca juga: Wartawan Al Jazeera Dikabarkan Tewas Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com