Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Palestina Temukan Patung Dewi Kanaan Berusia 4.500 Tahun di Gaza

Kompas.com - 02/05/2022, 16:00 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Sebuah patung batu dewi kecantikan, cinta, dan perang kuno telah ditemukan di Jalur Gaza.

Para arkeolog Palestina mengatakan bahwa kepala dewi Kanaan bernama Anat itu berasal dari 4.500 tahun yang lalu hingga akhir Zaman Perunggu.

Seorang petani menemukannya saat mencangkul lahannya di Khan Younis, Gaza selatan.

Baca juga: Warga Gaza Sambut Idul Fitri di Tengah Kondisi Sulit

Di media sosial, beberapa warga Gaza membuat komentar sinis yang menunjukkan bahwa hubungan dewi itu dengan perang tampaknya tepat.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah menyaksikan serangkaian gejolak yang menghancurkan dalam konflik antara Israel dan kelompok-kelompok di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas.

Namun, penemuan patung batu kapur ini merupakan pengingat bagaimana Jalur Gaza - yang merupakan bagian dari jalur perdagangan penting bagi peradaban kuno - pada awalnya merupakan pemukiman orang Kanaan.

Patung setinggi 22 cm itu dengan jelas menunjukkan wajah dewi yang mengenakan mahkota ular.

"Kami menemukannya secara kebetulan. Patung dalam kondisi berlumpur dan kami mencucinya dengan air," kata petani Nidal Abu Eid, yang menemukan kepala patung itu saat mengolah ladangnya.

"Kami menyadari bahwa benda itu adalah barang yang berharga, tetapi kami tidak tahu bahwa patung ini memiliki nilai arkeologis yang begitu besar," katanya kepada BBC.

"Kami berterima kasih kepada Tuhan, dan kami bangga bahwa patung itu berada di tanah kami, di Palestina, sejak zaman Kanaan," tambah dia.

Baca juga: Patung Dewi Kuno Berusia Lebih dari 4.500 Tahun Ditemukan di Jalur Gaza

Patung Anat -salah satu dewa Kanaan yang paling terkenal- sekarang dipajang di Qasr al-Basha, sebuah bangunan bersejarah yang berfungsi sebagai salah satu dari sedikit museum Gaza.

Tanah Kanaan adalah istilah kuno untuk wilayah yang saat ini meliputi Israel, Palestina, Lebanon, sebagian Yordania, Suriah, dan sebagian kecil Mesir timur laut.

Saat mengungkapkan artefak itu pada konferensi pers pada Selasa (26/4/2022), Jamal Abu Rida dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala yang dikelola Hamas mengatakan patung itu "tahan terhadap waktu" dan telah diperiksa dengan cermat oleh para ahli.

Dia mengatakan bahwa patung itu membuat poin politik yang kuat.

"Penemuan semacam itu membuktikan bahwa Palestina memiliki peradaban dan sejarah, dan tidak ada yang bisa menyangkal atau memalsukan sejarah ini," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com