Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com – Rusia dilaporkan menembaki jet-jet tempur Rusia dengan rudal anti-pesawat S-300 canggih di Suriah pekan lalu.

Laporan tersebut diwartakan oleh Channel 13 pada Senin (17/5/2022). Penembakan itu dilakukan setelah jet-jet tempur Israel menyerang target di barat laut Suriah.

Menurut laporan tanpa sumber, insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi pada Jumat (13/5/2022) malam waktu setempat, ketika angkatan udara Israel mengebom beberapa sasaran di dekat Masyaf di barat laut Suriah.

Baca juga: Polisi Israel Pukuli Pelayat Wartawan Al Jazeera, AS Meradang

Sedikitnya lima orang tewas dan tujuh terluka dalam serangan udara dari Israel, lapor kantor berita pemerintah Suriah, sebagaimana dilansir The Times of Israel.

Masyaf diperkirakan digunakan sebagai pangkalan bagi pasukan Iran dan milisi pro-Iran.

Daerah tersebut telah berulang kali menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir dalam serangan yang dikaitkan dengan Israel.

Militer Suriah kerap menembakkan puluhan rudal anti-pesawat, namun sebagian besar tidak efektif dalam menghentikan ratusan serangan Israel di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Palestina: Israel Harus Ditekan Agar Patuhi Resolusi Internasional

Namun kali ini, S-300 juga melepaskan tembakan saat jet-jet tempur Israel meninggalkan area tersebut, kata Channel 13.

Laporan tersebut mencatat bahwa S-300 tersebut dioperasikan oleh militer Rusia dan tidak dapat ditembakkan tanpa persetujuan mereka.

Laporan itu menambahkan, radar S-300 tidak berhasil mengunci jet-jet tempur Israel dan dengan demikian tidak memberikan ancaman serius.

Jika laporan tersebut dikonfirmasi, itu akan menjadi penggunaan pertama S-300 terhadap angkatan udara Israel di Suriah.

Baca juga: Polisi Israel Serang Prosesi Pemakaman Jurnalis Al Jazeera yang Terbunuh

Selain itu, insiden tersebut juga akan menjadi perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Israel, yang telah melakukan ratusan serangan udara di dalam wilayah Suriah.

Israel jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu dan tidak ada konfirmasi serangan atau peluncuran S-300 dari militer Israel.

Laporan dari Channel 13 menyebutkan, masih belum jelas apakah tembakan rudal S-300 tersebut merupakan peristiwa satu kali atau apakah itu sinyal Rusia kepada Israel bahwa mereka mengubah kebijakannya.

Laporan itu muncul di tengah memburuknya hubungan antara Israel dan Rusia atas invasi ke Ukraina.

Baca juga: Israel Lanjutkan Serangan di Lokasi Jurnalis Al Jazeera Terbunuh

Israel telah mencoba berada di tengah di garis tipis antara Moskwa dan Kyiv.

Namun, baru-baru ini Israel menjadi lebih kritis terhadap Rusia saat muncul bukti tentang kekejaman Rusia dan retorika antisemit yang berkembang dari para pemimpin Rusia.

Rusia, sekutu dekat Presiden Suriah Bashar Al Assad, memiliki pasukan yang berbasis dan beroperasi di Suriah.

Baca juga: Serangan Roket Hantam Suriah, 10 Tentara Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com