Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa NRA, Pendukung Kepemilikan Senjata Api di AS, dan Kenapa Mereka Begitu Kuat?

Kompas.com - 29/05/2022, 15:32 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

Mereka menggunakan dana itu, antara lain untuk membangun dan mengelola fasilitas menembak serta program pendidikan.

Dalam hal lobi, NRA secara resmi menghabiskan sekitar 3 juta dollar AS (Rp 43 miliar) per tahun, untuk mempengaruhi kebijakan terkait hak kepemilikan senjata api di AS.

Jumlah anggaran tercatat mereka habiskan untuk melobi legislator pada 2014 adalah 3,3 juta dollar AS (Rp 48 miliar).

Angka itu hanya pengeluaran yang tercatat untuk para pembuat undang-undang. Anggaran yang cukup besar mereka habiskan melalui Political Action Committee dan kontribusi independen, oleh karenanya jumlah pastinya sulit dilacak.

Sejumlah peneliti menyebut NRA juga memiliki pengaruh tidak langsung yang cukup besar melalui anggotanya yang terlibat secara politik.

Banyak dari anggota NRA ini akan mengambil suara pada pengambilan keputusan terkait masalah pengendalian senjata api.

NRA secara terbuka menilai anggota Kongres AS dengan nilai A hingga F, berdasarkan sikap sang legislator terhadap hak kepemilikan senjata api di AS.

Pemeringkatan tersebut dapat memiliki efek serius pada jumlah jajak pendapat dan bahkan bisa membuat legislator yang mendukung pengendalian senjata kehilangan kursi.

Baca juga: Setelah Penembakan SD di Texas, Muncul Pria Bersenjata Dekat Sekolah di Kanada, Polisi Tembak Tersangka

Setelah Donald Trump menjadi presiden AS pada 2016, pengeluaran NRA untuk urusan politik turun. Ini terjadi di tengah munculnya berbagai kelompok yang mengadvokasi pengendalian senjata, yang menerima jutaan dolar dari para penentang kebijakan NRA.

Ada perkirakan bahwa kelompok pro-pengendalian senjata telah melampaui anggaran NRA untuk pertama kalinya pada 2018.

Seberapa besar NRA?

Estimasi jumlah anggota NRA sangat bervariasi selama beberapa dekade terakhir. Asosiasi itu mengklaim keanggotaan mereka melonjak mendekati lima juta orang usai penembakan massal di sebuah sekolah di Sandy Hook pada 2012.

Meski begitu, beberapa pengamat memperkirakan jumlah anggota NRA mencapai tiga juta orang. NRA dituduh menggelembungkan jumlah anggota mereka.

NRA kerap membanggakan beberapa anggota terkenal mereka, termasuk mendiang mantan Presiden AS George HW Bush.

Bush Senior mengundurkan diri dari NRA pada 1995, setelah agen federal menyebut pimpinan asosiasi ini, Wayne LaPierre, kejam dan brutal. Pernyataan itu keluar setelah serangan bom di gedung pemerintah di Oklahoma City.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Reaksi Dunia atas Penembakan Massal di SD Texas | Pria Jepang Habiskan Rp 230 Juta demi Berubah jadi Anjing

Sejumlah anggota aktif NRA saat ini juga menyandang status figur publik, antara lain mantan calon wakil presiden AS Sarah Palin serta aktor Tom Selleck dan Whoopi Goldberg.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com