Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tak Yakin Perlu Melanjutkan Hubungan dengan Barat, Prioritaskan China

Kompas.com - 24/05/2022, 10:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan pada Senin (23/5/2022), bahwa Rusia akan mempertimbangkan tawaran dari Barat untuk membangun kembali hubungan dan menentukan apakah itu diperlukan.

Menurut dia, Rusia yang pasti akan fokus pada pengembangan hubungan dengan China.

Sergei Lavrov, dalam sesi tanya jawab di sebuah acara di Moskwa, mengatakan negara-negara Barat telah mendukung "russophobia" sejak Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina yang disebut oleh Moskwa sebagai operasi militer khusus.

Baca juga: Zelensky Hanya Mau Bertemu Putin untuk Akhiri Perang Rusia Ukraina

Dia menyampaikan, Rusia sedang bekerja untuk menggantikan barang-barang yang diimpor dari negara-negara Barat dan di masa depan, hanya akan bergantung pada negara-negara "yang dapat diandalkan" yang tidak terikat pada Barat.

"Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan dengan serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak," kata Lavrov, menurut transkrip di situs web Kementerian Luar Negeri Rusia.

Lavrov menyampaikan keluhan dengan negara-negara Barat yang katanya bertekad untuk mengubah aturan hubungan internasional yang merugikan Rusia.

"Kita harus berhenti bergantung dengan cara apa pun pada pasokan segala sesuatu dari Barat untuk memastikan pengembangan sektor-sektor yang sangat penting bagi keamanan, ekonomi, atau lingkungan sosial tanah air kita," ujar dia, dikutip dari Reuters.

Rusia mengatakan serangannya berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina setelah apa yang digambarkannya sebagai kudeta yang diilhami Barat pada tahun 2014 yang mewujudkan nasionalisme ekstrem dan mengusir presiden yang bersahabat dengan Rusia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bisnis Barat Balik ke Rusia | Wali Kota Enerhodar Kena Ledakan

Lavrov mengatakan tujuan Moskwa sekarang adalah untuk lebih mengembangkan hubungan dengan China.

"Sekarang Barat telah mengambil 'posisi diktator', hubungan ekonomi kami dengan China akan tumbuh lebih cepat," kata Lavrov.

"Selain pendapatan langsung untuk anggaran negara, ini adalah kesempatan (Rusia) untuk mengembangkan ke timur jauh dan timur Siberia," kata Lavrov.

China, katanya, memiliki teknologi informasi dan komunikasi yang sama sekali tidak kalah dengan Barat.

“Banyak hal di sini (kerja sama dengan China) akan memastikan keuntungan bersama," pendapat Lavrov.

“Rusia akan mengandalkan hanya diri kita sendiri. Jika negara-negara Barat berubah pikiran dan mengusulkan beberapa bentuk kerja sama, maka kita dapat memutuskan," kata dia.

Baca juga: Starbucks Umumkan Akan Keluar dari Rusia, Tutup 130 Gerai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com