Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starbucks Umumkan Akan Keluar dari Rusia, Tutup 130 Gerai

Kompas.com - 24/05/2022, 06:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Starbucks mengatakan pada Senin (23/5/2022), bahwa mereka akan hengkang dari Rusia dan menutup 130 gerainya di negara itu.

Starbucks mulanya telah menangguhkan operasionalnya pada awal Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. 

Mereka kini mengatakan akan keluar dari Rusia dan tidak lagi memiliki merek di pasar negara itu.

Baca juga: McDonalds Akan Jual Bisnisnya di Rusia ke Operator Lokal, Ganti Nama Jadi MakDak?

"Kami akan terus mendukung hampir 2.000 mitra apron hijau (karyawan) di Rusia, termasuk pembayaran selama enam bulan dan bantuan bagi mitra untuk transisi ke peluang baru di luar Starbucks," kata Starbucks, dilansir dari AFP.

Keputusan hengkangnya Starbucks ini diketahui diambil hanya beberapa hari setelah perusahaan makanan cepat saji McDonald’s telah lebih dulu memutuskan keluar dari Rusia pada pekan lalu.

Merek-merek dagang AS berada di bawah tekanan untuk memutuskan hubungan dengan Rusia di tengah kecaman internasional atas invasi Ukraina.

Starbucks telah berada di Rusia selama 15 tahun.

Dalam acara investor pada Desember 2010, para eksekutif menyoroti negara itu sebagai pasar utama yang sedang berkembang untuk merek tersebut, bersama dengan China, Brasil, dan India.

Baca juga: Setelah Dikuasai Rusia, Kota Kherson di Ukraina Kenalkan Rubel Jadi Mata Uang Resmi

Starbucks tidak mengungkapkan dampak keuangan dari keluarnya perusahaan tersebut dari Rusia.

McDonald's sendiri mengatakan keluarnya akan menghasilkan biaya satu kali sebesar 1,2 miliar dollar AS hingga 1,4 miliar dollar AS.

Pada Kamis (19/5/2022), McDonald's mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk menjual bisnisnya di Rusia kepada pengusaha lokal bernama Alexander Govor, pemegang lisensi McDonald's.

Sementara itu, saham Starbucks dilaporkan naik 0,5 persen menjadi 73,76 dollar AS pada Senin pagi.

Baca juga: Hari-hari Pamungkas McDonalds di Rusia, Antre Panjang untuk Big Mac Terakhir, Rela Berkendara 250 Km

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com