Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 09:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (23/5/2022) mengatakan, vaksin cacar monyet belum diperlukan untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut di luar Afrika.

Richard Pebody yang memimpin tim patogen ancaman tinggi di WHO Eropa menerangkan, kebersihan yang baik dan perilaku seksual yang aman akan membantu mengendalikan penyebarannya.

Dalam wawancara dengan Reuters, ia juga mengungkapkan, pasokan langsung vaksin cacar monyet dan antivirus relatif terbatas.

Baca juga: Pedoman Cacar Monyet Terbaru dari Inggris: Kontak Erat Harus Isoman 21 Hari

Komentarnya diucapkan ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang dalam proses merilis beberapa dosis vaksin Jynneos untuk digunakan dalam kasus cacar monyet.

Kemudian, Pemerintah Jerman pada Senin (23/5/2022) mengumumkan, mereka sedang menilai pilihan untuk vaksinasi, sedangkan Inggris telah menawarkannya kepada beberapa tenaga kesehatan.

Otoritas kesehatan masyarakat di Eropa dan Amerika Utara sedang menyelidiki lebih dari 100 kasus yang dicurigai dan dikonfirmasi dari infeksi virus cacar monyet, dalam wabah virus terburuk di luar Afrika lokasi endemiknya.

Langkah-langkah utama untuk mengendalikan wabah cacar monyet adalah pelacakan kontak dan isolasi, kata Pebody, seraya mencatat bahwa itu bukan virus yang menyebar dengan sangat mudah, juga sejauh ini tidak menyebabkan penyakit serius.

Vaksin yang digunakan untuk melawan cacar monyet dapat memiliki beberapa efek samping yang signifikan, tambahnya.

Baca juga:

Belum diketahui apa yang menyebabkan wabah cacar monyet. Para ilmuwan masih menelusuri asal-usul kasus dan apakah ada sesuatu tentang virus yang berubah.

Tidak ada bukti virus telah bermutasi, seorang eksekutif senior di badan PBB mengatakan secara terpisah pada Senin (23/5/2022).

Banyak orang yang didiagnosis mengidap cacar monyet saat ini adalah pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Namun, itu mungkin karena golongan tersebut cenderung lebih ingin berobat atau lebih mudah mengakses pemeriksaan kesehatan seksual, kata WHO pada hari sebelumnya.

Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi belum dikaitkan dengan perjalanan ke Afrika, yang menunjukkan mungkin ada sejumlah besar kasus yang tidak terdeteksi, kata Pebody.

"Jadi kita hanya melihat ... puncak gunung es," terangnya tentang penyebaran wabah cacar monyet.

Baca juga: Cacar Monyet Menyebar ke 12 Negara, Lebih dari 80 Kasus Dikonfirmasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com