Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 08:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (23/5/2022) mengatakan, dia hanya ingin bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas bagaimana mengakhiri perang.

Zelensky yang berbicara melalui video kepada audiens di Forum Ekonomi Dunia di Davos juga berujar, mengatur pembicaraan dengan Rusia menjadi lebih sulit karena ada bukti-bukti tindakan Rusia terhadap warga sipil di bawah pendudukan mereka.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Baca juga: Setelah Dikuasai Rusia, Kota Kherson di Ukraina Kenalkan Rubel Jadi Mata Uang Resmi

"Presiden Federasi Rusia yang memutuskan semuanya," kata Zelensky melalui penerjemah. "Jika kita berbicara tentang mengakhiri perang ini tanpa dia secara pribadi, keputusan itu tidak dapat diambil," ujarnya dikutip dari Reuters.

Zelensky berkata, temuan pembunuhan massal di daerah-daerah yang diduduki pasukan Rusia pada awal perang khususnya di luar Kyiv membuat lebih sulit mengatur pembicaraan, dan dia tidak akan berdiskusi dengan pejabat lain.

"Saya tidak bisa menerima pertemuan apa pun dengan siapa pun yang datang dari Federasi Rusia selain presiden," katanya.

Para perunding Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan sporadis sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada akhir Februari, tetapi kedua pihak mengatakan bahwa pembicaraan terhenti.

Baca juga:

Zelensky berujar kepada televisi Ukraina pekan lalu, tidak mungkin menghentikan perang tanpa melibatkan semacam diplomasi.

Dalam sambutannya kepada hadirin di Davos, Zelensky juga mengatakan bahwa perang datang dengan risiko nyawa manusia yang sangat besar bagi Ukraina.

Pasukan Ukraina, katanya, membuat kemajuan terutama di dekat kota terbesar kedua Kharkiv, tetapi "situasi paling berdarah tetap ada di Donbass, di mana kita kehilangan sangat banyak orang".

Dia menambahkan, setiap wacana untuk memulihkan secara paksa semenanjung Crimea yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada 2014 akan menyebabkan ratusan ribu korban.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com