CANBERRA, KOMPAS.com - Anthony Albanese dilantik sebagai pemimpin baru Australia pada Senin (23/5/2022), usai mengalahkan pemerintah konservatif pimpinan Scott Morrison dalam pemilu pekan lalu.
Ini adalah kemenangan pertama bagi Partai Buruh di Australia selama hampir satu dekade--dengan memenangkan 72 kursi di majelis rendah di tengah penghitungan yang terus berlangsung guna mendapat 76 kursi agar bisa membentuk parlemen mayoritas.
"Saya ingin menyatukan warga Australia. Saya ingin mencari tujuan bersama kita dan mempromosikan persatuan dan optimisme, bukan ketakutan dan perpecahan," katanya dalam pidato kemenangan pada Sabtu malam (21/5/2022).
Ketika Scott Morrison menggambarkan dirinya sebagai "buldoser", Albanese bersumpah untuk menjadi "pembangun". Politisi veteran Australia itu menjanjikan pemilih "perubahan yang aman".
Usai dilantik sebagai perdana menteri, Albanese langsung terbang ke Tokyo, Jepang, untuk menghadiri pertemuan kunci kelompok keamanan negara-negara Quad--yang juga dianggotai AS, India, dan Jepang.
Kelompok Quad dipandang memiliki tujuan untuk melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik.
Pria berusia 59 tahun itu--kerap dipanggil Albo--dibesarkan di perumahan subsidi oleh seorang ibu tunggal yang menerima pensiun disabilitas. Dia sering menyebut, pola asuh dan masa kembang ini menjadi dasar keyakinan pemikirannya yang progresif.
"Ini membuktikan banyak hal tentang negara kita yang hebat, bahwa seorang putra dari ibu tunggal yang merupakan pensiunan disabilitas, yang tumbuh di perumahan umum... dapat berdiri di hadapan Anda malam ini sebagai Perdana Menteri Australia," kata Albo.
"Saya ingin Australia terus menjadi negara yang, tak masalah di mana Anda tinggal, siapa yang Anda sembah, siapa yang Anda cintai atau apa nama belakang Anda, tempat ini tidak membatasi perjalanan hidup Anda. Saya berharap perjalanan hidup saya menginspirasi orang Australia untuk meraih bintang," katanya dalam pidato kemenangan.
Albanese mengatakan, ibunya, Maryanne Ellery adalah sosok yang penuh tekad untuk menyekolahkannya hingga ke universitas dan mendapatkan kesempatan yang baik.
Baca juga: Profil Anthony Albanese PM Australia yang Baru, Pemimpin Partai Buruh
"Kemenangan (Albanese) ini adalah optimisme dari sisi Indonesia. Untuk menjadikan hubungan yang baik dari segala macam sisi, apalagi dari sisi keamanan," kata Harry.
Analisis itu, kata Harry tidak luput dipengaruhi oleh faktor sejarah, yaitu hubungan mesra kedua negara ketika Australia dipimpin Partai Buruh, yang dimulai saat Australia mendukung kemerdekaan Indonesia.
Kemudian, di masa Orde Baru, Soeharto memiliki kedekatan yang erat dengan PM Bob Hawke dan Paul Keating, lalu Susilo Bambang Yudhoyono dengan Kevin Rudd dan Julia Gillard.