Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Polos”, Kim Jong Un Kubur Mentornya di Tengah Krisis Covid-19 Korea Utara

Kompas.com - 23/05/2022, 21:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PYONGYANG, KOMPAS.com - Kim Jong Un tampak “polos”, tanpa masker, saat menghantar mentornya ke liang lahat, ketika Korea Utara mempertahankan klaim yang banyak diperdebatkan bahwa wabah virus coronanya telah mereda.

Upacara pemakaman itu tampak kontras dengan pemandangan petugas dengan seragam hazmat lengkap dan relatif sepi, yang terlihat di banyak negara selama dua tahun pandemi Covid-19.

Baca juga: Tanggapi Kemajuan Senjata Ofensif Korea Utara, AS - Korea Selatan Buat Kesepakatan Baru

Media pemerintah (KCNA) pada Senin (23/5/2022) melaporkan Kim menghadiri pemakaman Hyon Chol-hae, seorang pejabat tinggi Tentara Rakyat Korea Utara.

Hyon Chol-hae dilaporkan memainkan peran kunci dalam merawatnya sebagai pemimpin negara berikutnya sebelum ayah Kim, Kim Jong-il, meninggal pada akhir 2011.

Foto-foto media pemerintah menunjukkan Kim Jong-un, yang tidak menggunakan masker, membawa peti mati Hyon di baris paling depan. Sementara itu pria lain yang membantunya tetap mengenakan masker.

Dia terlihat melemparkan tanah ke kuburan pejabat tinggi Korea Utara di pemakaman nasional.

Upacara pemakaman tersebut menunjukkan banyak tentara yang mengenakan seragam hijau zaitun memberi hormat, sementara pejabat lain yang mengenakan setelan gelap berdiri tegak.

Baca juga: Korea Utara Klaim Kasus Demam Diduga Gejala Covid-19 Sudah Turun di Bawah 200.000

KCNA mengatakan "banyak sekali" tentara dan warga sebelumnya turun ke jalan untuk menyampaikan belasungkawa mereka, ketika peti mati Hyon dipindahkan ke pemakaman.

"Nama Hyon Chol-hae akan selalu diingat bersama dengan nama agung Kim Jong-il," Kantor berita mengutip Kim sebagaimana dilansir Guardian.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa pemimpin diktator berusaha 38 tahun itu menangis, ketika mengunjungi tempat berkabung yang didirikan untuk Hyon minggu lalu.

Sejak mengakui infeksi wabah varian Omicron awal bulan ini, Korea Utara hanya menyatakan berapa banyak orang yang demam setiap hari, dan hanya mengidentifikasi beberapa kasus sebagai Covid-19.

Media pemerintahnya mengatakan pada Senin (23/5/2022) bahwa 2,8 juta orang jatuh sakit karena demam yang tidak diketahui, tetapi hanya 68 dari mereka yang meninggal sejak akhir April.

Tingkat kematian itu terbilang sangat rendah jika penyakitnya adalah Covid-19, seperti yang diduga.

Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menutupi peti mati Marsekal Tentara Rakyat Korea Hyon Chol Hae dengan tanah di pemakaman di Pyongyang, Korea Utara Minggu, 22 Mei 2022.KCNA via KNS/AP PHOTO Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menutupi peti mati Marsekal Tentara Rakyat Korea Hyon Chol Hae dengan tanah di pemakaman di Pyongyang, Korea Utara Minggu, 22 Mei 2022.

Baca juga: AS Tawarkan Vaksin Covid-19 ke Korea Utara, tapi Tak Direspons

Korea Utara memiliki kemampuan pengujian yang terbatas untuk banyak orang sakit, tetapi beberapa ahli mengatakan kemungkinan negara itu juga tidak melaporkan kematian untuk melindungi Kim dari kerusakan politik.

Selama dua tahun pandemi Covid-19, Korea Utara mempertahankan penguncian nasional dan aturan ketat lainnya untuk mengekang wabah virus.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com