SEOUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mempertimbangkan untuk memperluas latihan militer di dan sekitar Semenanjung Korea, sebagai tanggapan atas kemajuan program rudal dan nuklir Korea Utara.
Para pemimpin sepakat "memulai diskusi untuk memperluas cakupan dan skala latihan militer gabungan dan pelatihan di dan sekitar Semenanjung Korea," menurut pernyataan bersama resmi pada Sabtu (21/2/2022).
Baca juga: AS Pulangkan Dua Anggota Dinas Rahasia Setelah Insiden di Korea Selatan
Berbicara melalui seorang penerjemah, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan latihan militer gabungan adalah "kunci untuk kemampuan pertahanan gabungan kami dan kami akan meningkatkan latihan kami."
Yeol, yang menjabat kurang dari dua minggu lalu setelah persaingan ketat pemilihan Maret, telah bersumpah untuk meningkatkan pertahanan Korea Selatan melawan Korea Utara.
KTT AS dan Korea Selatan ini akan membantu Yoon memenuhi janji kampanye lain untuk memperdalam aliansi antara kedua negara.
Bagi Biden, ini juga membantunya mencapai target kebijakan untuk membangun koalisi di Indo-Pasifik untuk melawan peningkatan pengaruh China.
Secara khusus Biden dan Yoon yang baru terpilih mendapat kesempatan untuk mengembangkan hubungan pribadi.
Yoon pun mengatakan dia dan Biden "bertatap muka di banyak bidang."
Baca juga: Korea Selatan Sampaikan Komitmen Mau Bantu Korea Utara Lawan Covid-19
Menanggapi pertemuan dengan rekanannya, Biden menilai aliansi antar negara tidak pernah lebih kuat atau lebih vital.
"Yang lebih penting lagi, kami mendapat kesempatan untuk mengenal satu sama lain secara pribadi. Kami berbagi banyak cerita soal awal (pemerintahan) kami. Kurasa mungkin kita terlalu banyak bercerita satu sama lain," kata Biden sambil tertawa saat makan malam kenegaraan sebagaimana dilansir USA Today pada Sabtu (21/5/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.