Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2022, 08:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Dalam hampir 10 hari sejak pelaporan pertamanya, Korea Utara melaporakan kasus "demam" harian sudah turun untuk pertama kalinya di bawah 200.000, menurut media pemerintah mengatakan pada Minggu (21/2/2022)

Perkembangan ini menunjukkan tren yang positif setelah langkah-langkah diambil untuk mengendalikan wabah Covid-19 pertama yang diakui di negara itu.

Baca juga: AS Tawarkan Vaksin Covid-19 ke Korea Utara, tapi Tak Direspons

Gelombang Covid-19, yang dideklarasikan pada 12 Mei, telah memicu kekhawatiran akan kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai, dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta itu.

Pyongyang sementara itu telah menolak sebagian besar bantuan dari luar, menutup perbatasannya dan tidak mengizinkan konfirmasi independen atas data resmi.

Akibat kekurangan pasokan pengujian, Korea Utara juga belum mengonfirmasi jumlah total orang yang dites positif terkena virus corona.

Sebaliknya, otoritas kesehatan melaporkan kasus dengan gejala demam. Para ahli menilai akan sulit untuk menilai skala gelombang Covid-19 di negara tertutup itu, sebagai dampaknya.

Lebih dari 186.090 orang mengalami gejala demam dan satu orang lagi meninggal, menurut kantor berita negara KCNA pada Minggu (22/5/2022) yang dikutip dari Reuters.

Lebih dari 2 juta dari 2,6 juta kasus kumulatif telah pulih, kata KCNA. Korban tewas resmi mencapai 67.

Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, mengunjungi apotek di Pyongyang, Korea Utara Minggu, 15 Mei 2022.KCNA via KNS/AP PHOTO Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, mengunjungi apotek di Pyongyang, Korea Utara Minggu, 15 Mei 2022.

Baca juga: Muncul Sosok “Dr Fauci” dari Korea Utara, Tampilkan Gaya Berbeda di TV Propaganda

"Situasi penyebaran epidemi saat ini di DPRK menunjukkan tren positif dari pertumbuhan yang cepat di awal menjadi penurunan setelah dikendalikan dan dikelola secara stabil, mencatat peningkatan jumlah pemulihan harian di seluruh negeri," kata KCNA, menggunakan inisialnya nama resmi Korea Utara.

Tahun lalu, Korea Utara mengatakan telah mengembangkan peralatan reaksi rantai polimerase (PCR) sendiri untuk melakukan tes virus corona.

KNCA mewartakan negara itu "mempercepat pengembangan reagen uji baru dan reagen uji antibodi untuk deteksi dini epidemi."

Pihak berwenang telah mendistribusikan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri. Petugas medis militer ikut dikerahkan untuk membantu mendistribusikan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan.

Lebih dari satu juta petugas kesehatan, termasuk mahasiswa kedokteran dan guru, dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan "untuk benar-benar memblokir dan memberantas sumber penyebaran," tambah laporan itu.

Baca juga: Tolak Bantuan Vaksin, Korea Utara Anjurkan Warga Kumur Air Garam untuk Atasi Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com