Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kota Ini, Manusia dan Macan Tutul Hidup Harmonis, Warga Setempat Sampai Buka Wisata Safari

Kompas.com - 22/05/2022, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Bera, sebuah kota kecil di Negara Bagian Rajasthan, India, terkenal sebagai satu-satunya tempat di Bumi yang diketahui di mana manusia dan macan tutul dapat hidup berdampingan.

India adalah salah satu negara berpenduduk terpadat di Bumi. Karena permukiman manusia terus merambah hutan dan pegunungan, konflik antara macan tutul dan manusia tidak dapat dihindari.

Tapi ada satu tempat di mana manusia dan macan tutul disebut telah hidup damai dan harmonis setidaknya selama seabad terakhir.

Baca juga: Anaknya Digondol Macan Tutul, Ibu Pemberani Kejar ke Hutan dan Melawan Pakai Tangan Kosong

Dikenal sebagai "negeri macan tutul", Kota Bera dikatakan memiliki konsentrasi macan tutul tertinggi di planet ini, sebagaimana dilansir Oddity Central, Jumat (20/5/2022).

Dilaporkan ada hampir 100 macan tutul yang tinggal di dalam dan sekitar Bera, namun tidak ada serangan terhadap manusia yang dilaporkan di sini dalam seratus tahun terakhir.

Ada satu kasus di mana seorang bayi diculik oleh seekor macan tutul bertahun-tahun yang lalu, tetapi macan tutul tersebut meninggalkan anak itu saat masuk ke hutan belantara.

Bahkan, ketika penduduk setempat mulai mengorganisasi wisata safari melihat macan tutul di daerah itu untuk turis, jumlah serangan macan tutul tetap nol.

Menurut penduduk setempat, sebagian besar dari mereka adalah anggota Rabari, suku penggembala yang bermigrasi ke Rajasthan dari Iran melalui Afghanistan seribu tahun lalu.

Baca juga: Warga India Heboh, Macan Tutul Masuk Sekolah dan Serang Seorang Siswa

Suku Rabari menyembah Dewa Siwa dan memperlakukan binatang sebagai pelindung mereka, bahkan jika mereka terkadang kehilangan ternak mereka sebagai mangsa.

“Ketika macan tutul membunuh ternak orang Rabari, masyarakat tidak menentang pemangsa itu,” kata Dilip Singh Deora, yang menjalankan safari lokal, mengatakan kepada The National.

“Mereka percaya Siwa akan meningkatkan ternak mereka berlipat ganda dan memperlakukan ternak yang terbunuh sebagai persembahan kepada tuannya sendiri,” sambungnya.

Dheeraj Mali, seorang jurnalis foto satwa liar yang telah mendokumentasikan macan tutul lokal selama bertahun-tahun, percaya bahwa kucing besar di daerah itu juga telah beradaptasi dengan keberadaan manusia.

Kucing besar tersebut juga secara bertahap menjadi “kurang predator” terhadap manusia.

Baca juga: Wanita Ini dengan Berani Lawan Macan Tutul Memakai Tongkat Berjalannya

Macan tutul adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Bera, sedemikian rupa sehingga penyelenggara safari beroperasi menjamin para turis untuk melihat macan tutul.

Kucing-kucing besar dapat terlihat bertengger di bebatuan di dalam dan sekitar sekitar 10 desa di kota, atau bahkan berjalan di jalanan.

“Banyak turis terkejut ketika mereka melihat macan tutul bergerak di sekitar kuil desa dengan bebas, bahkan saat pendeta melakukan ritual hariannya tanpa terpengaruh, tapi begitulah kehidupan di Bera,” kata Dilip Singh Deora.

Kehidupan yang harmonis antara manusia dengan macan tutul di Bera sangat unik.

Pasalnya, di berbagai tempat lain di India, orang-orang dan macan tutul saling menghindar. Dan ketika mereka melakukan kontak, pertemuan itu sering kali berakhir dengan pertumpahan darah.

Baca juga: Pakai Macan Tutul dalam Pemotretan, Model Jerman Diserang hingga Luka Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com