Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes AS Bertemu Menlu RI Retno Marsudi, Puji Presidensi G20 dan Bahas Isu Lainnya

Kompas.com - 09/05/2022, 14:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada 6 Mei 2022 di New York.

Dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS di Indonesia, dalam pertemuan itu Dubes Thomas-Greenfield memuji presidensi G20 Indonesia.

Kedua pejabat juga membahas beragam isu yang menjadi perhatian bersama, termasuk dampak perang Rusia terhadap Ukraina, perlunya tindakan bersama untuk mengatasi ketahanan pangan global, dan pentingnya menjaga integritas institusi multilateral yang dibangun bersama.

Baca juga: Rusia Nilai Boikot di G20 Tak Logis, Tak Serta Merta Lenyapkan Rusia, Tak Bantu Penyelesaian Konflik

Dubes AS dan Menlu RI pun sepakat akan kebutuhan mendesak mengimplementasikan Lima Poin Konsensus ASEAN terkait situasi di Myanmar, serta mengirimkan bantuan kemanusiaan secara tidak memihak kepada siapa saja di sana yang membutuhkan.

Selain itu, pertemuan tersebut juga untuk menegakkan hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan, serta agar Taliban mengizinkan anak perempuan di Afghanistan kembali ke sekolah menengah di seluruh negeri sesegera mungkin.

Sebelumnya pada 31 Maret, Retno Marsudi menyatakan bahwa Taliban harus memenuhi komitmen atau janji-janji mereka untuk mendapatkan kepercayaan dunia.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri forum pertemuan Negara-negara Tetangga Afghanistan dan Dialog Menteri Luar Negeri terkait Afghanistan di Tunxi, China.

"Saya sampaikan trust atau kepercayaan ini tidak jatuh dari langit, namun harus dibangun dan dipelihara. Trust akan tercipta apabila Taliban melakukan langkah maju dan memenuhi semua komitmen yang telah disampaikan pada Agustus tahun lalu," ujar Retno saat memberikan press briefing, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: PM Australia Komentari Isu Putin Hadiri G20: Tak Perlu Buru-buru

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Global
Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Global
Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com