KAIRO, KOMPAS.com - Seorang pilot yang merokok di kokpit diyakini telah menyebabkan sebuah jet penumpang jatuh dan menewaskan semua orang di dalamnya, menurut kesimpulan penyelidikan para ahli Perancis.
AFP mewartakan pada Rabu (27/4/2022), menurut dokumen setebal 134 halaman yang dilihat oleh harian Italia Il Corriere della Sera dan dikirim ke pengadilan banding Paris pada Maret, kebakaran di atas pesawat kemungkinan disebabkan oleh dua faktor.
Yaitu kebocoran dari masker oksigen co-pilot, dan pembakaran rokok yang dihisap oleh pilot atau co-pilot.
Baca juga: 13 Kecelakaan Pesawat yang Mengubah Penerbangan Dunia
Penerbangan EgyptAir MS804 tiba-tiba menghilang dari layar radar pada 19 Mei 2016 dalam perjalanan ke Kairo dari Paris, menewaskan semua orang di dalamnya.
Menteri penerbangan Mesir pada awalnya mengatakan serangan teroris lebih mungkin menjadi penyebab pesawat daripada kurangnya perawatan.
Badan keselamatan penerbangan Perancis, bagaimanapun, mengatakan pesawat itu mengirimkan pesan otomatis yang menunjukkan asap di kabin dan kesalahan pada unit kontrol penerbangan beberapa menit sebelum kehilangan kontak.
Rekaman kotak hitam menguatkan hipotesis para ahli Perancis, menurut surat kabar Italia.
Para ahli secara khusus mengisolasi dua suara "gemerisik" yang berasal dari mikrofon yang dipasang pada masker kopilot, beberapa menit sebelum kecelakaan, mungkin menunjukkan aliran udara yang kuat, masker telah dipasang pada mode "darurat".
Api itu sendiri dimulai oleh "percikan atau nyala api" yang mungkin disebabkan oleh rokok.
Baca juga: 8 Kecelakaan Pesawat Terburuk di China Sebelum China Eastern Jatuh
Pada Juni 2018, dua ahli yang diminta oleh hakim investigasi di Paris menyoroti penggantian, tiga hari sebelum kecelakaan, dari kotak yang berisi masker oksigen kopilot, untuk alasan yang tidak diketahui.
"Penggantian peralatan ini membutuhkan verifikasi yang sangat hati-hati..., kebocoran oksigen menjadi sangat berbahaya", kata mereka.
Dan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Juli 2018, Biro Investigasi Keselamatan Penerbangan Sipil Prancis (BEA) mengklaim bahwa "hipotesis yang dimungkinkan" adalah "bahwa kebakaran terjadi di kokpit..., api yang berkembang pesat dan menyebabkan kerugian pada kendali pesawat”.
Dokumen yang diungkapkan oleh Il Corriere della Sera juga mengungkapkan bahwa kedua pilot tersebut mengatakan bahwa mereka "lelah dengan penerbangan malam ini dan kurang tidur".
Namun, informasi yang tersedia untuk para ahli hukum menyarankan bahwa "jadwal istirahat telah dipenuhi".
Mereka yang tewas dalam kecelakaan itu termasuk 40 warga Mesir dan 15 warga Perancis.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pesawat China Eastern Jatuh, Hutan Gunung sampai Terbakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.