Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Rusia Rebut Desa-desa di Ukraina Timur, Putin Bersumpah Tujuan Militernya Tercapai

Kompas.com - 28/04/2022, 07:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia merebut beberapa desa di Ukraina timur dalam serangan mereka untuk sepenuhnya mengendalikan Donbas, kata Kyiv.

Sementara itu, Moskwa melaporkan ledakan di sisi perbatasannya dan kekhawatiran meningkat bahwa perang mungkin meluas ke negara tetangga Moldova.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-63 Serangan Rusia ke Ukraina, Rangkaian Ledakan di Tanah Rusia, Gedung Senjata Barat Dihancurkan

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan pada Rabu (27/4/2022) bahwa pasukan Rusia telah mendorong tentara Kyiv keluar dari Velyka Komyshuvakha dan Zavody, di wilayah timur laut Kharkiv, dan menguasai Zarichne dan Novotoshkivske di Donetsk.

Kremlin mengatakan bulan ini pihaknya menarik pasukannya dari sekitar Kyiv untuk fokus merebut republik Donetsk dan Luhansk, yang memproklamirkan diri di Donbas, yang telah dikendalikan oleh separatis pro-Rusia sejak 2014.

Vladimir Putin juga kembali menyampaikan tantangan dan bersumpah bahwa Rusia akan mencapai tujuan militernya.

“Semua tugas operasi militer khusus yang kami lakukan di Donbas dan Ukraina, yang diluncurkan pada 24 Februari, akan terpenuhi tanpa syarat,” kata presiden Rusia itu kepada parlemen di Moskwa pada Rabu (27/4/2022) sebagaimana dilansir Guardian.

Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk di Donbas, mengatakan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa pasukan Rusia "terus menembaki warga sipil dengan sengaja dan menghancurkan infrastruktur penting".

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina Akan Terasa sampai Tingkat Rumah Tangga, Harga Komoditas Dunia Melonjak Besar-besaran

Kekhawatiran di Moldova

Di tempat lain, Kementerian dalam negeri wilayah Transnistria pro-Rusia yang memisahkan diri dari Moldova, yang berbatasan dengan Ukraina barat, mengatakan pada Rabu (27/4/2022) bahwa tembakan dilepaskan semalam dari wilayah Ukraina menuju sebuah desa yang menampung gudang amunisi besar Rusia.

Kementerian juga mengatakan drone diamati di atas desa, dan mengeklaim mereka juga diluncurkan dari Ukraina.

Pernyataan itu muncul setelah serangkaian ledakan di wilayah tidak dikenal, yang oleh pihak berwenang di sana disebut sebagai serangan teroris.

Kementerian luar negeri Rusia menolak mengesampingkan masalah Transnistria - yang diduduki oleh pasukan Rusia selama beberapa dekade - ditarik ke dalam perang.

Moskwa mengatakan "prihatin" oleh ledakan yang menargetkan kementerian keamanan negara, menara radio dan unit militer.

Tidak jelas siapa yang berada di balik ledakan di Transnistria, tetapi serangan itu menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa Moldova bisa menjadi target Rusia berikutnya, atau bahwa Moskwa dapat mencoba menggunakan wilayah yang memisahkan diri itu sebagai titik peluncuran lain untuk menyerang Ukraina.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Rusia Tuding Inggris Memprovokasi Perang | Pasokan Gas ke Polandia dan Bulgaria Diputus

Wakil menteri pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, pada Rabu (27/4/2022) menuduh Rusia bersiap menggunakan Transnistria sebagai jembatan.

Sementara presiden Volodymyr Zelenskiy mengeklaim "layanan khusus" Rusia sedang bekerja untuk "menggoyahkan situasi".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com