Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangkat dari Mimpi Nabi Muhammad Dinistakan, Guru di Pakistan Bunuh Rekannya

Kompas.com - 30/03/2022, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

PESHAWAR, KOMPAS.com - Seorang guru di sekolah agama khusus perempuan di Pakistan dibunuh oleh seorang rekan sesama guru dan dua siswanya yang menuduhnya melakukan penistaan agama.

Tindak penistaan agama menjadi isu yang sangat sensitif di Pakistan.

Sedikit saja penghinaan terhadap Islam dapat memicu protes dan medorong "hukuman mati" tanpa pengadilan.

Baca juga: Menlu Pakistan: Sidang OKI Akan Bahas Isu Umat dan Tantangan Global

Insiden terbaru terjadi pada Selasa (29/3/2022) di Dera Ismail Khan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.

Polisi Pakistan pada Rabu (30/3/2022), mengatakan dua siswa dan seorang guru telah menyergap Safoora Bibi di gerbang utama sekolah dan menyerangnya dengan pisau dan tongkat.

"Dia (Safoora Bibi) meninggal setelah tenggorokannya digorok," kata Pejabat Polisi Pakistan Saghir Ahmed, dilansir dari AFP.

Menurut Polisi, tersangka utama pembunuhan guru di Pakistan ini adalah seorang rekan korban yang merencanakan kejahatan dengan dua keponakan yang belajar di sekolah Jamia Islamia Falahul Binaat.

Petugas menyebut, para perempuan itu mengatakan kepada polisi bahwa kerabatnya telah bermimpi bahwa wanita yang mereka bunuh itu melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad.

Baca juga: Pakistan Serius Tanggapi India Tidak Sengaja Luncurkan Rudal ke Wilayahnya

Namun, Pejabat Polisi Pakistan lainnya, Azeem Khan, menyatakan bahwa pihaknya juga sedang menyelidiki apakah tersangka utama, Umra Aman, memiliki dendam pribadi dengan korban yang dibunuh.

Dikenal sebagai madrasah, sekolah-sekolah agama telah lama menjadi jalur vital bagi jutaan anak-anak miskin di Pakistan, di mana layanan sosial sangat kekurangan dana.

Tetapi, para kritikus mengatakan bahwa para siswa dapat dicuci otak oleh ulama garis keras yang lebih menghargai pembelajaran hafalan Alquran daripada mata pelajaran inti seperti matematika dan sains.

Sementara itu, diberitakan Hindustan News Hub, pembunuhan itu melainkan dilakukan oleh tiga orang guru perempuan atau bukan oleh seorang guru dan dua orang siswa.

Namun, sama-sama disebutkan bahwa pembunuhan itu berawal dari mimpi bahwa korban telah melakukan penistaan agama.

Di mana, terdakwa mengatakan kepada polisi bahwa seorang kerabat remaja berusia 13 tahun dari mereka bermimpi, mengetahui tentang dugaan penistaan yang dilakukan oleh korban dan kemudiaan memerintahkan untuk membunuhnya.

Petugas polisi mengatakan bahwa selama penyelidikan awal, sebuah daftar berisi rincian mimpi telah ditemukan. Setelah ini, ketiga tersangka telah ditangkap bersama dengan kerabat mereka.

Baca juga: India Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com