Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Bersenjata Bunuh 5 Orang di Pinggiran Tel Aviv Israel

Kompas.com - 30/03/2022, 06:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TEL AVIV, KOMPAS.com - Seorang pria bersenjata asal Arab menewaskan sedikitnya lima orang di pinggiran Tel Aviv pada Selasa (29/3/2022).

Pelaku penembakan sudah ditembak mati. Layanan ambulans nasional mengonfirmasi hal ini, yang terjadi pasca-serangan mematikan ketiga di Israel dalam seminggu terakhir.

"Israel sedang menghadapi gelombang teror (pria) Arab yang membunuh," cuit Perdana Menteri Naftali Bennett pasca-penembakan di Bnei Brak, sebuah kota ultra-Ortodoks Yahudi di pinggiran ibu kota komersial Israel.

Baca juga: Israel Tambah 8.000 Izin Kerja Bagi Warga Gaza, Total Jadi 20.000

Dilansir Reuters, penembakan itu meningkatkan jumlah korban menjadi 11 orang.

Mereka dibunuh orang-orang Arab bersenjata di Israel selama seminggu terakhir, lonjakan paling tajam dalam serangan di jalan-jalan kota dalam beberapa tahun.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan warga sipil Israel dan menekankan bahwa pembunuhan warga Israel dan Palestina hanya akan memperburuk situasi.

Dia juga memperingatkan terhadap serangan pembalasan oleh pemukim Yahudi dan lainnya.

Baca juga: Gus Yahya: NU Selalu Berada di Pihak Rakyat Palestina

Warga Palestina sendiri telah melaporkan peningkatan kekerasan pemukim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967.

Siaran video amatir di stasiun televisi Israel menunjukkan seorang pria berpakaian hitam dan menodongkan senapan serbu berjalan di jalan di Bnei Brak.

Laporan media Israel, mengutip pejabat keamanan tak dikenal, mengatakan penyerang adalah seorang Palestina dari sebuah desa dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Polisi mengatakan telah membunuh empat warga sipil dan seorang petugas yang tiba di tempat kejadian sebelum petugas menembak mati pria bersenjata itu.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.

Baca juga: 2 Warga Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Tepi Barat

Para pejabat Israel telah memperingatkan tentang lonjakan serangan menjelang bulan April untuk bulan suci Ramadhan, periode di mana kekerasan telah melonjak di masa lalu.

Tahun lalu terjadi bentrokan malam Ramadhan antara warga Palestina dan polisi serta pemukim Israel.

Serangan polisi di kompleks masjid Al-Aqsa dan larangan pertemuan malam di Gerbang Damaskus  memicu kekerasan antara Israel dan militan Gaza yang menyebabkan 11 hari serangan roket Palestina dan serangan udara Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com